Jumat, 15 Juli 2011

Stimulus AS Masih Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (15/7) diprediksi menguat. Besarnya peluang disuntikkannya kembali stimulus pada perekonomian AS jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini masih dipicu oleh testimoni Gubernur The Fed Ben Bernanke Rabu (14/7) di hadapan Kongres dan Senat AS yang jadi tekanan bagi dolar AS.

Bernanke menyatakan kemungkinan pelonggaran kuantitatif atau Quantitative Easing (QE) tahap ketiga, jika data-data ekonomi AS lemah. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.520-8.540 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Semalam, lanjut Christian, sudah dirilis data Unemployment Claims yang angkanya sudah diperkirakan turun ke level 413 ribu dari angka pekan lalu di posisi 418 ribu. "Artinya, market sudah mengantisipasi positif data tersebut," ucapnya.

Selain itu, AS juga sudah merilis data penjualan ritel (retail sales) bulan Juni yang angkanya sudah dirprediksi turun jadi 0,1% dari bulan sebelumnya 0,3%. "Semalam juga dirilis data Producer Price Index (PPI) yang angkanya sudah diperkirakan turun jadi -0,2% dari sebelumnya 0,2%," ucapnya.

Lalu, pada Jumat (15/7) ini juga akan dirilis data Consumer Price Index (CPI) bulan Juni, angkanya sudah diperkirakan di level 0,2% dari bulan Mei 0,3%. Data-data tadi, menurutnya, memang belum cukup alasan bagi The Fed untuk melakukan kebijakan pelonggaran kuantitatif [Quantitative Easing (QE) tahap ketiga]. "Tapi, negatifnya beberapa data tersebut sudah memberikan sinyal," paparnya.

Hanya saja, lanjutnya, Gubernur The Fed Ben Bernanke sendiri menyatakan bisa saja The Fed melakukan QE ketiga dengan cara yang lain. Di antaranya, dengan tetap mempertahankan suku bunga rendah dengan periode yang lebih panjang seiring menurunnya data inflasi AS.

"Cara lain adalah pembelian aset sekuritas tambahan. Tapi, langkah ini bisa diambil jika data unployment memang negatif. Karena itu, secara keseluruhan rupiah masih dalam tren penguatanya," ucapnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (14/7) ditutup menguat 14 poin (0,16%) ke level 8.530/8.540 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar