Kamis, 07 Juli 2011

Menanjak 30 Poin, IHSG Mantapkan Posisi di Level 3.900

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 30 poin memantapkan posisinya di tengah-tengah level 3.900. Saham-saham blue chip berbasis konsumer dan manufaktur membawa IHSG menanjak cukup tinggi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 8.540 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan kemarin.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 7,392 poin (0,18%) ke level 3.916,348 terbantu menguatnya Wall Street semalam. Pergerakan IHSG masih serba tipis akibat minimnya sentimen positif.

Meski diprediksi melemah, IHSG ternyata masih punya semangat untuk mencetak poin lebih banyak lagi. Bahkan, IHSG sempat mendaki hingga posisi tertingginya hari ini di level 3.944,945.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik 28,072 poin (0,71%) ke level 3.937,028 berkat perburuan saham-saham berbasis konsumer. Namun laju indeks sedikit tersendat akibat rencana China menaikkan suku bunga.

Profit taking di saham-saham komoditas sedikit menghambat laju penguatan indeks. Namun, minat beli investor masih tinggi sehingga IHSG bisa bertahan di zona hijau.

Menutup perdagangan, Kamis (7/7/2011), IHSG menanjak 30,517 poin (0,78%) ke level 3.939,473. Sementara Indeks LQ 45 menguat 3,927 poin (0,56%) ke level 696,514.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa akhirnya menghijau setelah sempat bergerak fluktuatif menjelang penutupan. Penguatan dipimpin sektor aneka industri.

Transaksi pemodal asing sedikit menanjak akibat adanya pembelian melalui transaksi tutup sendiri di saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) di pasar negosiasi senilai Rp 1,2 triliun.

Investor asing kembali melakukan pembelian bersih (foreign nett buy) senilai Rp 240,677 miliar di pasar reguler setelah kemarin melakukan jual bersih tipis.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 112.398 kali pada volume 4,169 miliar lembar saham senilai Rp 7,371 triliun. Sebanyak 156 saham naik, 75 saham turun, dan 98 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia kembali berfluktuatif dan ditutup mixed sore hari ini. Pengetatan kebijakan moneter China menjadi kekhawatiran baru di mata investor karena berpotensi mempengaruhi pendapatan emiten.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional di sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 16,21 poin (0,58%) ke level 2.794,27.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 12,63 poin (0,06%) ke level 22.530,18.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 11,34 poin (0,11%) ke level 10.071,14.
  • Indeks Straits Times naik 11,50 poin (0,37%) ke level 3.126,21.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.200 ke Rp 49.250, Astra Internasional (ASII) naik Rp 750 ke Rp 65.850, Indospring (INDS) naik Rp 550 ke Rp 6.450, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 9.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.100 ke Rp 125.900, Mandom (TCID) turun Rp 200 ke Rp 9.000, Multi Prima (LPIN) turun Rp 175 ke Rp 3.025, dan Lion Metal (LION) turun Rp 150 ke Rp 5.400.
(ang/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar