Kamis, 07 Juli 2011

Koreksi Membayang, 3 Sektor Masih Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Kamis (7/7) masih akan terkoreksi. Namun saham tambang, perbankan dan konsumer masih jadi pilihan menarik.

Andy Ferdinand, analis dari Batavia Securities mengatakan, koreksi lanjutan masih mungkin terjadi hari ini, "Terutama karena indeks hampir sembilan hari berturut-turut naik," katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, IHSG pekan ini bergerak cenderung sideways. Fokus pelaku pasar masih pada kondisi ekonomi AS, karena pekan ini dirilis data data industri dan tenaga kerja. Ekspektasi pasar ada penambahan pekerja 100 ribu pada Juni, lebih rendah dari rata2 awal tahun ini, "Kondisi tersebut jadi katalis negatif karena mengindikasikan ekonomi AS masih belum pulih sepenuhnya."

Sementara isu Yunani tidak jadi fokus utama lagi, karena Eropa sudah cenderung rebound. Di sisi lain, secara fundamental Indonesia masih baik, dengan inflasi Juni masih bagus untuk yoy, ekspor naik, dan cadangan devisa naik. Saat ini, valuasi harga saham bisa dikatakan cukup mahal, "Tapi dengan kinerja semester pertama yang diperkirakan ada pertumbuhan earning, maka PER saham akan turun."

Andy pun menyarankan investor untuk wait and see dulu dan trading untuk jangka pendek. Sedangkan untuk jangka panjang bisa bargain hunting di saham-saham yang sudah turun banyak. Beberapa saham pilihannya adalah Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan TB Bukit Asam (PTBA) dengan target harga masing-masing di level Rp50.000 dan Rp26.800.

Menurutnya, harga saham batubara sudah terkoreksi terlalu dalam. "Selain mengantisipasi akhir tahun dimana harga minyak biasanya naik, seiring meningkatnya demand energi," ujarnya. Saham Bank Negara Indonesia (BBNI) juga disarankan dengan target harga di Rp4.650.

Demikian juga saham Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target harga Rp6.500,"Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini."

Pada perdagangan Rabu (6/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ^JKSE ditutup melemah 15,17 poin (0,39%) ke level 3.908,956. Laju indeks hari ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 4,444 miliar lembar saham, senilai Rp3,512 triliun dan frekuensi 117.172 kali.

Sebanyak 95 saham menguat, sedangkan 130 saham melemah dan 88 saham stagnan. Pelemahan indeks hari ini, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp16,1 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,177 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,193 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar