Kamis, 07 Juli 2011

News Corp Tekan Perdagangan Awal Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney – Saham-saham Asia merosot pada Kamis (7/7), dengan bursa Tokyo dibebani kerugian utilitas Jepang, dan Sydney tertekan saham News Corp.

Indeks Nikkei Stock Average turun 0,4%, indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,1% dan indeks S & P / ASX 200 Australia jatuh 0,3%.

Saham News Corp jatuh 3,4% di Sydney, saham yang terdaftar di AS tersebut kehilangan hampir 4% dalam sesi kemarin. Hal ini setelah pemerintah Inggris mengumumkan akan menyelidiki tuduhan bahwa tabloid tersebut bersemangat menyusup ke pesan suara ponsel dari seorang siswi berusia 13 tahun yang terbunuh.

Beberapa perusahaan, termasuk Ford Motor Co dan General Motors Co, telah menghentikan iklan di tabloid tersebut, sambil menunggu penyelidikan polisi. Adapun News Corp adalah juga pemilik MarketWatch.

Saham Jepang melemah, setelah menguat tujuh sesi berturut-turut, dengan Kansai Electric Power Co turun 6,4%, dan Chubu Electric Power Co turun 5,4%. Tokyo Electric Power Co yang telah kehilangan 79% nilainya sejak awal tahun ini, diperdagangkan melemah 0,7%.

Dikabarkan bahwa pembangkit tenaga nuklir yang telah tutup sejak gempa Maret, mungkin tidak beraktivitas musim panas ini, dengan pemerintah Jepang mempertimbangkan uji tekanan pada pembangkit listrik ini.

Produsen mobil juga melemah dalam perdagangan Tokyo, dengan Honda Motor Co turun 1,1% dan Toyota Motor Co turun 0,9% saham.

Tujuh produsen utama mobil Jepang cenderung membukukan penurunan pertama gabungan dalam laba bersih konsolidasi, dengan total diperkirakan turun 35% pada tahun fiskal setelah gempa Maret.

Sementara Samsung Electronics Co turun 1,6% di Seoul setelah mengatakan ekspektasi laba usaha kuartal kedua turun 26% dari tahun sebelumnya. Bisnis LCD mungkin mencatatkan kerugian kuartal kedua berturut-turut karena merosotnya permintaan untuk televisi dan komputer pribadi. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar