Senin, 11 Juli 2011

Turun 8 Poin, IHSG Tinggalkan Level 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 8 poin akibat aksi untung atas posisinya yang sudah masuk area jenuh beli. Indeks terpaksa tinggalkan level 4.000.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.530 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.515 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 13,493 poin (0,34%) ke level 3.990,198 akibat aksi ambil untung yang dipicu melemahnya bursa-bursa global dan regional. Posisi indeks sudah masuk area jenuh beli.

Aksi ambil untung langsung 'menghajar' IHSG dan terus melemah sepanjang perdagangan sesi I. Adanya aksi beli selektif bisa sedikit menahan koreksi terhadap indeks.

Pada penutupan perdagangan preopening, IHSG melemah tpis 6,923 poin (0,18%) ke level 3.996,768. Indeks mampu menahan kecepatan jatuhnya dengan aksi beli selektif. Namun, IHSG belum berhasil kembali ke level 4.000.

Indeks kembali jatuh semakin dalam ketika tekanan aksi jual semakin kencang mendekati penutupan perdagangan. Posisi terendahnya yang diderita IHSG hari ini di level 3.971,315.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (11/7/2011), IHSG terpangkas 8,104 poin (0,21%) ke level 3.995,587. Sementara Indeks LQ 45 turun 1,937 poin (0,28%) ke level 708,959.

Tekanan jual melanda saham-saham berbasis properti dan infrastruktur, sementara sektor aneka industri dan finansial mencoba membawa IHSG ke jalur hijau. Namun sayang, tekanan aksi jual masih sangat tinggi.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 116.171 kali pada volume 4,139 miliar lembar saham senilai Rp 4,407 triliun. Sebanyak 73 saham naik, 155 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Transaksi investor asing masih tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 61,767 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Bursa saham China menjadi satu-satunya yang berhasil menguat di tengah maraknya sentimen negatif. Pasalnya, investor setempat optimistis pemerintah tidak akan melanjutkan upaya pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat meskipun laju inflasi Juni menyentuh level tertinggi dalam 3 tahun.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 4,92 poin (0,18%) ke level 2.802,69.
  • Indeks Hang Seng anjlok 379,20 poin (1,67%) ke level 22.347,23.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 68,20 poin (0,67%) ke level 10.069,53.
  • Indeks Straits Times terpangkas 26,91 poin (0,85%) ke level 3.124,37.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 46.750, Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 10.300, Harum Energy (HRUM) naik Rp 450 ke Rp 10.100, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 400 ke Rp 4.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 49.650, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 29.550, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 15.400, dan Indospring (INDS) turun Rp 450 ke Rp 5.950.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar