Senin, 11 Juli 2011

Sesi Dua : Cermati Saham Berfundamental Positif

INILAH.COM, Jakarta - Koreksi IHSG siang ini diperkriakan akan berbalik arah pada penutupan. Cermati saham dengan fundamental positif, terutama saham perbankan untuk jangka pendek.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik berpotensi mendarat di teritori positif pada penutupan sore nanti setelah mengalami koreksi sehat akibat profit taking pada sesi pertama. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.960 dan 4.026 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (11/7).

Potensi penguatan indeks hari ini menurutnya, dipicu oleh revisi positif target Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesiatahun ini oleh pemerintah dari level 6,4% ke level 6,5% dalam APBNP 2011. Karena itu, koreksi di sesi pertama menurutnya, semata koreksi sehat akibat profit taking. “Hal itu terjadi karena market juga kembali menunggu dorongan yang bisa membawa indeks kembali tembus ke atas 4.000,” ujarnya.

Di sisi lain,lanjutnya, faktor regional memang masih menghantui pasar domestik sehingga memicu kekhawatiran. Karena itu, market mengharapkan adanya indikasi positif dari eksternal yang bisa membawa indeks kembali melaju ke depan. “Salah satunya, pasar melihat, pertemuan International Monetary Fund (IMF) dengan Komisi Uni Eropa dipastikan akan merealisasikan bailout untuk Yunani,” paparnya.

Pada saat yang sama, imbuhnya, pasar juga mencermati masih berlangsungnya negosiasi antara pemerintahan Obama dengan Kongres AS terkait kenaikan limit utang AS dari level saat ini US$14,2 triliun. “Pasar mengharapkan adanya titik temu sehingga jadi katalis positif bagi indeks global,” ungkap Alfiansyah.

Apalagi, ditegaskan Alfiansyah, dalam pekan ini akan banyak data ekonomiASyang dirilis. Di antaranya persedian atau cadangan minyak negara adidaya itu dan data jobless claim. “Karena itu, jika tidak ada hal-hal yang berpengaruh negatif secara signifikan dari faktor eksternal, indeks akan kembali mencetak rekor tertinggi baru dalam sejarah hari ini,” paparnya.

Dalam situasi ini, dia menyarankan agar market menjatuhkan pilihan pada saham-saham yang memiliki basis fundamental yang solid dengan target pertumbuhan laba bersih yang cukup positif. Untuk jangka pendek, pasar harus mencermati sektor perbankan terutama BUMN yang secara historis selalu merilis kinerja keuangan lebih awal dibandingkan sektor lain. “Dari sisi grup, grup Astra harus mendapat perhatian khusus,” tandasnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractors (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari (AALI). “Saya rekomendasikan, untuk melakukan pola-pola buy on weakness. Sebab, saham-saham yang mengalami koreksi pada sesi pertama bisa diakumulasi kembali,” imbuh Alfiansyah.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar