Senin, 11 Juli 2011

Bursa Australia Hancurkan Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia merosot pada Senin (11/7), setelah laporan pekerja AS yang melemah, menutupi perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan membuat investor berhati-hati menjelang musim laporan keuangan perusahaan.

Mengutip Reuters, CNBC Asia FTSE 100 Index, yang mengukur pasar Asia, turun 0,8 persen. Saham Australia jatuh 1,1 persen pada awal perdagangan, dengan saham tambang batu bara, baja dan perusahaan-perusahaan transportasi seperti Macarthur Coal, Australia BlueScope Steel dan Virgin jatuh tajam karena investor mencerna dampak rencana pajak karbon Canberra yang diumumkan pada hari Minggu. Australia meluncurkan reformasi ekonomi yang paling besar dalam beberapa dekade pada Minggu dengan sebuah rencana untuk pajak emisi karbon, menghidupkan kembali harapan terhadap aksi yang lebih keras untuk menangani iklim global dengan skema perdagangan emisi terbesar di luar Eropa.

Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan 500 perusahaan, termasuk produsen baja dan aluminium akan membayar A $ 23 ($ 24,70) per metrik ton pajak karbon mulai tahun depan, meningkat 2,5 persen per tahun. Macarthur Coal dan BlueScope Steel, keduanya turun 3,3 persen. Maskapai penerbangan Australia Virgin dan penambang Batubara Whitehaven keduanya turun 4,3 persen. Acuan S & P / ASX 200 indeks turun 51,64 poin ke 4.603,10.

Indeks Nikkei jatuh setelah melemashnya data tenaga kerja AS dan memburuknya sentimen investor yang melakukan profit taking atas keuntungan yang dibuat pekan lalu. Nikkei N225 turun 0,5 persen, sementara Topix turun 0,3 persen. Saham bank jatuh, akibat kerugian perbankan Italia. Mitsubishi UFJ Financial Group, bank dengan aset terbesar di Jepang turun 1,2 persen, sementara Sumitomo Mitsui Financial Group jatuh 0,8 persen.

Saham Seoul dibuka lebih rendah, akibat data tenaga kerja AS yang lemah, dan jatuhnya saham operator terbesar Korea Selatan SK Telecom dipicu rencana pemegang saham pengendali yang akan membeli Hynix Semiconductor senilai $ 2,3 miliar. Saham SK Telecom turun hampir 4 persen, jatuh untuk sesi kelima berturut-turut ke level terendah baru dalam 8 tahun. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) turun 0,5 persen ke 2.168,75.

Saham Hong Kong jatuh akibat data inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan dari China mengangkat kekhawatiran bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengekang harga, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga. Indeks acuan Hang Seng turun 0,9 persen ke 22.519,3. Indeks saham utama Cina tergelincir 0,4 persen. Shanghai Composite Indeks jatuh 10,1 poin menjadi 2.787,6.

Di Asia Tenggara, Bursa Singapura tergelincir 0,5 persen, sementara Malaysia naik tipis 0,1 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar