Senin, 11 Juli 2011

Profit Taking Dera IHSG Awal Pekan

INILAH.COM, Jakarta - Perdagangan awal pekan ini, IHSG berakhir melemah di bawah level 4.000. Negatifnya regional dan tekanan jual investor setelah rally pekan lalu, menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Senin (11/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 8,1 poin (0,2%) ke level 3.995, 58, dengan intraday terendah di 3.971,31 dan tertinggi di 4.002,75. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 1,94 poin (0,27%) ke 708,95.

Indeks sepanjang perdagangan berada di teritori negatif. Dibuka melemah 0,42% ke level 3.986, indeks berhasil meredam koreksi hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.996. Namun, indeks tampaknya sulit bangkit ke zona positif dan terpaksa berakhir di level 3.995.

Praska Putrantyo, analis Infovesta Utama sudah memperkirakan adanya koreksi IHSG pada awal pekan ini. Setelah menguat signifikan dua hari berturut-turut dan membukukan rekor tertinggi baru di atas level 4.000, bursa berada dalam area overbought. “Investor pun merealisasikan keuntungan mereka,” katanya.

Sentimen negatif lain berasal dari data pengangguran AS yang mencapai 9,2% pada Juni 2011, di atas Mei yang mencapai 9,1% menjadi sentimen negatif bagi indeks. “Apalagi jumlah penambahan jumlah tenaga kerja non pertanian (nonfarm payroll) hanya 18 ribu orang, jauh di bawah estimasi sebesar 80 ribu orang,”katanya.

Bursa AS ditutup melemah pekan lalu seiring naiknya angka pengangguran AS Juni dan potensi krisis utang menular ke Itali, setelah Moody’s menurunkan rating Portugal menjadi non-investment grade.

Data unemployment rate AS dan data nonfarm payrolls Juni yang lebih buruk dari ekspektasi juga menekan bursa.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi tercatat 4,139 miliar lembar saham, senilai Rp 4,407 triliun dan frekuensi 116.171 kali. Sebanyak 73 saham naik, 155 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Kendati terkoreksi, asing masih aktif melakukan pembelian, dengan nilai transaksi beli bersih (net foregn buy) mencapai Rp61 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,573 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,511 triliun.

Hampir semua sektor mendukung koreksi bursa, kecualis ektor finansial dan aneka industri yang masih menghijau. Adapun sektor industri dsar memimpin penurunan sebesar 0,9%. Disusul sektor infrastruktur dan properti 0,7%, perkebunan dan konsumsi sebesar 0,5%, tambang 0,4% dan manufaktur 0,3%.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 49.650, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 29.550, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 500 ke Rp 15.400, dan Indospring (INDS) turun Rp 450 ke Rp 5.950.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 46.750, Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 10.300, Harum Energy (HRUM) naik Rp 450 ke Rp 10.100, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 400 ke Rp 4.000.

Bursa regional Asia didominasi koreksi. Hanya indeks Komposit Shanghai yang menguat 4,92 poin (0,18%) ke level 2.802,69. Sementara indeks Hang Seng melemah 379,20 poin (1,67%) ke level 22.347,23, indeks Nikkei 225 melemah 68,20 poin (0,67%) ke level 10.069,53, indeks Straits Times turun 0,9% ke level 3.121,05 dan indeks Kospi di Seoul melemah 1,06% ke 2.157,16. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar