Selasa, 27 September 2011

Langkah aktif Eropa tangani krisis menyokong mata uang Asia

Langkah aktif Eropa tangani krisis menyokong mata uang Asia
HONGKONG. Mata uang Asia ramai-ramai menguat atas dollar AS. Kali ini, penguatan mata uang regional dipimpin oleh won Korea Selatan dan ringgit Malaysia.

Pada pukul 11.26 waktu Hongkong, Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang Asia di luar yen, naik 0,02% menjadi 115,07. Sementara itu, won Korea menguat 1,1% menjadi 1.180,35. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 1,1% menjadi 3,1505. Penguatan juga terjadi pada dollar Singapura sebesar 1% menjadi S$ 1,2881 dan rupiah menguat 1,3% menjadi 8.943.

Penguatan mata uang Asia terjadi setelah pemimpin Eropa akan mengambil langkah aktif untuk mengatasi krisis utang di kawasan Eropa. Dikabarkan, Bank Sentral Eropa akan mulai melakukan pembelian kembali obligasi serta melonggarkan kebijakan moneter.

Selain itu, reli yang terjadi pada pasar saham Asia juga menjadi sentimen positif bagi pergerakan mata uang Asia. "Rebound yang terjadi pada pasar saham menyokong pergerakan mata uang Asia hari ini. Sentimen kian membaik karena berita positif dari Eropa. Tapi belum jelas apakkah penguatan ini akan terus berlangsung dalam waktu yang lama," jelas Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc di Tokyo.

Catatan saja, Asia Dollar Index sudah amblas 3,8% pada bulan ini. Jika dihitung, penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak krisis finansial Asia pada 1997 lalu. Sementara, indeks MSCI Asia Pacific sudah turun 10% sepanjang bulan ini, penurunan terbesar sejak Oktober 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar