Selasa, 27 September 2011

Sesi Dua : Pilih Saham Buruan Investor Asing

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan indeks siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham-saham incaran asing bisa menjadi pilihan menarik para investor lokal.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (27/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 143,98 poin (4,34%) ke level 3.460,117. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 29,24 poin (5,09%) ke angka 603,39.
Laju indeks siang ini sangat ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,350 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 2,820 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,602 triliun di pasar reguler dan total Rp2,755 triliun dan frekuensi 87.319 kali. Sebanyak 235 saham yang menguat, sedangkan hanya 23 saham melemah dan 36 saham stagnan.
Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 135,4 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp756.9 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp621,5 miliar.
Semua sektor saham, kompak mendukung penguatan indeks. Industri dasar memimpin kenaikan 5,77%, disusul aneka industri 5,36%, perkebunan 4,73%, manufaktur 4,80%, infrastruktur 4,62%, keuangan 4,26%, pertambangan 3,90%, konsumsi 3,76%, properti 3,63% dan perdagangan 2,98%.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks domestik akan tetap menguat hingga penutupan sore. “Indeks berpeluang tembus resistance 3.425 menuju resistance berikutnya 3.460 dan angka 3.230 menjadi level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (27/9).
Penguatan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh laporan adanya rencana pengucuran dana The European Financial Stability Facility(EFSF).

Di sisi lain, ada juga rumor yang menyebutkan, dana bantuan likuiditas dolar AS senilai US$400 miliar dari European Central Bank (ECB) yang berkoordinasi dengan The Fed, Bank of England, Bank of Japan dan Swiss National Bank (SNB) akan ditambah sebesar US$600 miliar jadi US$1 triliun. “Selain untuk membantu Yunani, dana tersebut juga untuk membantu perbankan Eropa yang kesulitan likuiditas. Tapi, ini harus diklarifikasi lagi,” ujarnya.

Di lain pihak, perusahaan milik Warren Buffett dikabarkan akan mem-buy back saham karena harganya sudah undervalue. Begitu juga di Indoneia . “Ini juga jadi sentimen positif di bursa AS sehingga berefek positif juga ke bursa regional Asia termasuk IHSG,” papar dia.

Karena itu, lanjutnya, indeks berpeluang tembus resistance kedua. Sebab, semua saham saat ini sudah undervalue dan jauh di bawah support setelah terpukul 8,8% pada Kamis (22/9) pekan lalu dan 3,7% kemarin,” papar dia.

Alhasil, semua sektor saham hari ini cenderung menguat bersamaan terutama pada sektor perbankan, properti, dan konsumsi.

Tapi, dalam situasi ini, secara spesifik Cece merekomendasikan positif saham-saham yang biasanya dilirik pertama kali oleh asing saat market rebound.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Danamon (BDMN). PT Bank Negara Indoensia (BBNI) yang dirumorkan melakukan buy back saham.

Lelu, saham PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) yang terimbas positif kenaikan jalan tol akhir September ini. PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) yang akan membangun dua pabrik. Terakhir, PT Telkom (TLKM). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut sambil mencermati pergerakan bursa Eropa siang ini,” ujarnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar