Senin, 07 November 2011

Analis: Pasar akan wait and see terkait perkembangan Yunani

JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (4/11), indeks Dow Jones ditutup turun 61 point (0,51%) ke level 11.983,20. Penurunan tersebut menyusul ketidakpastian sikap Yunani untuk memutuskan menerima atau tidak rencana bailout dari pemerintah Uni Eropa.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup turun 57,2 point (1,52%) ke level 3.705,81. Investor asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp 46 miliar dengan saham yang paling banyak di jual adalah ASII, UNTR, INDF, BBCA dan INTP.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, secara teknikal, IHSG melemah dengan level support berada di 3.621. Indikator stochastic dan RSI bergerak downtrend sementara MACD berpotensi membentuk deathcross.

"Pada perdagangan hari ini (4/11), diperkirakan IHSG berpotensi terkonsolidasi dengan kecenderungan turun dan akan bergerak dikisaran 3.621-3.739 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan adalah IGAR, PGAS dan GGRM," papar Betrand.

Sementara itu, dalam hasil riset yang dirilis hari ini, Indosurya Asset Management memprediksi, IHSG akan berada pada support 3.669-3.726 dan resistance 3.820-3.858.

"Tampaknya laju IHSG akan kembali tertahan setelah KTT G-20 tidak terlalu menghasilkan keputusan yang signifikan. Pasar akan wait and see
terhadap perkembangan Yunani pasca dibatalkannya refrendum," urai Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar