Senin, 07 November 2011

Menu Sesi Dua: Saham Bluechips dan Lapis Dua

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan sore, laju IHSG diperkirakan fluktuatif dalam kisaran tipis seiring pasar yang wait and see atas perkembangan krisis Eropa. Pilih saham bluechips dan second liners.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (7/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,71 poin (0,05%) ke level 3.785,337. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 yang justru turun tipis 0,60 poin (0,09%) ke angka 674,146.

Laju indeks siang ini sangat sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 945,1 juta lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,02 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp785,7 miliar di pasar reguler dan total Rp893,1 miliar dan frekuensi 46.071 kali. Sebanyak 81 saham menguat, sedangkan 101 saham melemah dan 85 saham stagnan.

Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 103,8 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp352,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp248,2 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Saham sektor industri dasar memimpin kenaikan 1,36%, disusul manufaktur yang naik 0,42%, keuangan 0,34%, aneka industri 0,14%, konsumsi 0,05%, dan properti 0,01%. Hanya empat sektor saham yang melemah. Infrastruktur turun 1,10%, pertambangan 0,21%, perkebunan 0,03% dan perdagangan 0,03%.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono memperkirakan, indeks saham domestik akan bergerak fluktuatif dalam kisaran tipis hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.765 dan resistance 3.794,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (7/11).

Fluktuasi indeks saham, menurutnya, dipicu oleh penantian pasar atas perkembangan krisis utang Eropa terutama setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou menyatakan pengunduran dirinya. “Pasar melihat, hal ini akan semakin memperlambat proses pemberian bailout bagi Yunani,” ujarnya.

Di sisi lain, pasar juga menantikan The Economic and Finansial Affairs Council (Ecofin) Meeting, Senin (7/11) ini. Menurutnya, pasar ingin melihat bagaimana pandangan para menteri keuangan Uni Eropa soal Yunani terbaru. “Tapi, menurut saya, pandangan itu, hanya akan memberikan sentimen jangka pendek di market. Itu tidak akan menjadi satu kepastian soal krisis Yunani terutama untuk sentimen positif jangka panjang yang lebih solid,” paparnya.

Sekarang, pasar menantikan bagaimana pergerakan bursa Eropa siang ini. Jika positif, IHSG pun berpeluang positif. Begitu juga sebaliknya. “Tapi, saya yakin bursa Eropa bakal melemah. Sebab, tampak market saat ini lebih memilih untuk wait and see dibandingkan melakukan transaksi di market.

Dalam situasi ini, secara umum Purwoko menyarankan untukwait and see atas semua saham. Sebab, dalam situasi market yang volume dan nilai transaksinya tipis, sulit untuk melakukan trading. “Tapi, jika ingin masuk, beberapa saham bluechip dan second liner yang risiko penurunannya sudah terbatas bisa jadi pilihan,” ujarnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Jasa Marga (JSMR), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Adaro Energy (ADRO), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar