Senin, 07 November 2011

Jepang Lanjutkan Intervensi Lagi?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bank of Japan kemungkinan melanjutkan intervensi secara diam-diam di pasar mata uang selama seminggu sebelumnya bahkan setelah intervensi dengan melakukan penjualan yen terbesar Senin lalu.

Hal ini disampaikan sumber kepada Reuters. Sumber-sumber mengatakan bukti menunjukkan perdagangan bank sentral terus dilakukanmeskipun dalam jumlah kecil, sejak Senin, ketika Jepang menjual 7,7 triliun yen, intervensi tertinggi untuk membatasi penguatan yen.

Sejak dolar berada di atas 78 yen, dan pedagang mengatakan ada tawaran sekitar 77,80 yen pekan lalu, yang membantu mendukung dolar.

Mata uang AS diperdagangkan terakhir sekitar 78,13 yen, sekitar 3,7 persen di atas rekor terendah di 75,31 yen pada tanggal 31 Oktober sebelum pemerintah Jepang terjun ke pasar.

Hal ini bertentangan dengan intervensi sepihak sebelumnya pada 4 Agustus, ketika dolar melonjak lebih dari 4 persen hanya untuk membatasi penguatan yen dalam tiga hari. Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan kepada parlemen Rabu lalu bahwa bukan saatnya untuk meninjau dampak intervensi - komentar beberapa pelaku pasar mengartikannya bahwa ia masih ingin intervensi. Pemerintah Jepang mengatakan Senin, intervensi itu dipicu oleh kebutuhan untuk mengambil tindakan terhadap pasar yang bergerak spekulatif. Azumi mengatakan, pemerintah akan terus melakukan intervensi sampai mereka puas.

Namun para pejabat menolak untuk mengomentari apakah mereka terus melakukan intervensi. Data pasar uang Bank of Japan menunjukkan intervensi uang dilakukan pada Selasa dan Rabu dakam ukuran kecil. Dikonfirmasikan, intervensi Senin (7/11) ini akan melampaui rekor penjualan 4,5 triliun yen yang dibuat pada 4 Agustus. Rincian lengkap tentang intervensi Jepang kuartal ini akan diterbitkan pada pertengahan Februari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar