Senin, 07 November 2011

Jelang Vote Anggaran Italia, AS Futures Tumbang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham berjangka AS jatuh, mengindikasikan Indeks Standard & Poor 500 akan memperpanjang penurunan mingguan pertamanya sejak September menjelang vote parlemen terhadap anggaran Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi .

Bloomberg melaporkan indeks S & P 500 berjangka yang jatuh tempo pada Desember turun 0,7 persen menjadi 1.241,9 pada pukul 7:41 di London setelah sebelumnya naik sebanyak 0,6 persen. Indeks acuan turun 2,5 persen pekan lalu.

Futures di Dow Jones Industrial Average tergelincir 78 poin atau 0,7 persen ke 11.863. Berlusconi menghadapi tekanan di parlemen dan di luar negeri karena kekhawatiran investor tentang kemampuan pemerintah untuk memotong utang terbesar kedua di zona euro yang memicu yield obligasi 10 tahun mencapai lebih dari 6,3 persen. Yield mendekati hampir 7 persen yang mendorong Yunani, Irlandia dan Portugal untuk mencari dana talangan. Dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan, Berlusconi pada 4 November, meminta Dana Moneter Internasional untuk memantau upaya untuk memotong utang Italia.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou setuju untuk turun dan memungkinkan pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk mengamankan pembiayaan internasional dan mencegah runtuhnya perekonomian negara. Papandreou bertemu dengan Antonis Samaras, pemimpin partai oposisi utama, dan sepakat untuk membentuk pemerintahan baru dengan tujuan memimpin negara selama pemilihan umum setelah pelaksanaan keputusan Dewan Eropa pada 26 Oktober seperti tertera dalam sebuah pernyataan melalui e-mail dari kantor Presiden Karolos Papoulias di Athena. "Papandreou mengatakan dia tidak akan memimpin pemerintah baru," kata pernyataan itu.

Kedua sisi politik Yunani akan bertemu lagi hari ini untuk memutuskan siapa yang akan menjadi kepala pemerintahan baru, dengan pertemuan terpisah untuk membahas kerangka waktu dan mandat dari pemerintah.

Saham global merosot pada 31 Oktober dan 1 November, setelah Papandreou mengumumkan niatnya untuk mengadakan referendum terkait paket bantuan Uni Eropa, memacu kekhawatiran kesepakatan akan terurai. Setelah rally dua hari berturut-turut, S & P 500 jatuh pada 4 November akibat Kelompok G20 gagal menyepakati meningkatkan pendanaan IMF untuk memerangi krisis utang Eropa. Saham telah reli sepanjang Oktober akibat optimisme krisis akan mereda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar