Kamis, 26 Januari 2012

Dolar Terkoreksi, Minyak Dunia Menguat di Asia

Medium
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah dunia melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (26/1) di Asia setelah Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga rendah hingga 2014 untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi.

Minyak AS jenis light sweet naik 69 sen menjadi US$100,09 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Semmentara minyak jenis Brent naik 87 sen menjadi US$110,68 per barel di London.

Keputusan Fed memberikan dorongan di passar saham Asia, pasar logam, emas dan pasar valas di perdagangan Asia hari ini. Hal ini mengurangi kekhawatran investor tentang krisis utang Yunani. Selain itu juga mengurangi kekhawatiran pasokan dengan ketegangan politik di Iran.

"Untuk hari ini, keputusan Fed telah memicu penjualan dolar dan membantu minyak serta komoditas untuk menguat," kata Ken Hasegawa, analis derivatif di Newedge di Tokyo seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Pasar juga optimis kondisi ini akan mempengaurhi pertumbuhan ekonomi di negara konsumen minyak dunia khususnya AS. Namun pasar menghadapi risiko gangguan pasokan karena ketegangan antara AS dan sekutunya dengan Iran. Hal ittu dipicu kecurigaan iran telah mengembangkan nuklir untuk persenjataan.

Sementara data dari Energy Information Administration menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan karena impor meningkat dan pemanfaatan kilang menurun. Stok minyak AS meningkat 3,6 juta barel per 20 Januari. Hal ini, melebih perkiraan sebelumnya yang hanya bertambah 800.000 barel.

Stok AS untuk minyak sulingan turun 2,5 juta barel. Analis telah memperkirakan tidak ada perubahan dalam persediaan untuk pekan terakhir. Persediaan bensin turun 390.000 barel, padahal ekspektasi anallis ada kenaikan 1,9 juta barel.

Kurs dolar AS turun 0,2% sehingga indeks dolar DXY menjadi 79,39. Biaya pinjaman di AS juga turun namun indeks Dow Jones naik 0,6% ke 12.756,96 mendekati level tertinggi selama 3,5 tahun terakhir. Kurs euro di perdagangan Asia naik 0,1% menjadi 1,3118 per US$.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 1,4%, indeks Nikkei turun 0,3%, indeks Shanghai turun 1%, indeks ASX naik 1,1%, indeks Kospi naik 0,3%, indeks STI turun 0,07%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar