Kamis, 26 Januari 2012

Indeks Saham Tergantung Berita Eropa

INILAH.COM, Jakarta - Seperti sudah diperkirakan para analis, aksi profit taking itu akhirnya menjadi kenyataan. Rabu (25/1) kemarin, indeks ditutup melemah 30,98 poin (0,78%) ke level 3.963,60 setelah sehari sebelumnya menguat 0,20%.

Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini justru terjadi pada saat sejumlah sentimen positif berembus dari Eropa dan Amerika. Secara mengejutkan, hasil riset Markit yang dirilis Selasa lalu secara menunjukan indeks kinerja ekonomi Eropa mengalami peningkatan dari 48,3 pada Desember 2011 menjadi 50,4. Riset ini menunjukan, kondisi ekonomi di kawasan Eropa sudah mulai membaik.

Sementara kabar positif dari Amerika datang dari pidato State of The Union di Kongres. Dalam pidatonya, Presiden Barack Obama menawarkan sejumlah insentif baru di sektor lapangan pekerjaan, perpajakan dan perumahan. Obama kembali menawarkaan insentif pemangkasan pajak bagi perusahaan di luar negeri yang dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk Amerika.

Tak hanya itu, Obama juga kembali menyerukan kenaikan pajak bagi warga kaya. Kabar baik lainnya, hingga akhir 2011 gross domestic product (GDP) Amerika ternyata berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 3% atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang hanya 1,8%.

Selain kabar baik, ada sejumlah faktor yang berpotensi menekan IHSG. Salah satunya adalah keputusan Uni Eropa untuk mengembargo minyak dari Iran, mulai pertengahan tahun ini. Keputusan tersebut langsung disambut dengan kenaikan harga minyak.

Minyak jenis West texas misalnya, harganya naik US$0,60 menjadi US$ 100,18 per barel. Karena itu, Arifin Hasudungan, analis dari Megacapital Investama, memperkirakan pada perdagangan Kamis (25/1) hari ini indeks hanya akan menguat terbatas. “Investor juga masih akan melihat hasil pertemuan para menteri keuangan Eropa terkait penyelesaian ksisis utang di kawasan tersebut,” kata Arifin.

Pendapat serupa juga datang dari Agustini Hamid, analis dari Recapital Securities. Ia memperkirakan, perdagangan di bursa masih akan dipengaruhi berita-berita dari Eropa, seperti rencana lelang obligasi Spanyol dan Belanda serta restrukturisasi obligasi Yunai sebesar US$1,4 miliar euro.

Agustini memperkirakan, indeks akan bergerak di kisaran 3.950–4.030. “Kalau hasil lelang obligasi Spanyol direspon positif, kemungkinan indeks akan naik,” katanya. Agustini menyarankan investor mengoleksi saham sektor infrastruktur karena harganya masih relatif murah. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar