Kamis, 26 Januari 2012

Mayoritas mata uang Asia terapresiasi atas dolar

KUALA LUMPUR. Mata uang Asia mencatatkan penguatan awal tahun terbaik sejak 2006. Hal itu terlihat dari pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang naik sehingga memberikan kontribusi sebesar 1,6% sepanjang bulan Januari.

Sementara itu, pada pukul 09.00 waktu Kuala Lumpur, ringgit terapresiasi 1,3% menjadi 3,0435 per dolar AS. Adapun won Korea Selatan menguat 0,4% menjadi 1.121,32 dan baht Thailand perkasa 0,7% menjadi 31,38.

Di negara lain, peso Filipina menguat 0,5% menjadi 42,195 per dollar dan rupiah Indonesia menguat 0,7% menjadi 8.975 per dolar. Sedangkan pasar finansial di China dan Taiwan masih ditutup karena libur nasional.

Apreasiasi mata uang Asia terjadi setelah the Federal Reserve memberikan sinyal untuk mempertahankan suku bunga rendah mendekati nol hingga 2014 mendatang. Hal itu yang kemudian mendongkrak permintaan aset-aset yang memiliki yield tinggi di kawasan regional.

"Pelemahan dolar menyebabkan penguatan mata uang Asia, temasuk won. Pertumbuhan ekonomi yang melambat tidak cukup kuat mengguncang kepercayaan investor," jelas Kim Sung Soon, chief currency dealer Bank of Korea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar