Kamis, 26 Januari 2012

Indikator Berimbang, Saham Asia Mixed

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Jepang jatuh di awal perdagangan Kamis (26/1), mundur dari kenaikan ke level tertingginya dalam tiga bulan pada penutupan sesi sebelumnya.

Tapi di tempat lain di Asia, saham naik setelah Federal Reserve AS berjanji untuk menjaga tingkat suku bunga rendah dalam waktu yang lebih lama daripada yang diperkirakan dan itu memberi sinyal kesiapan untuk merangsang perekonomian AS.

Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan Rabu bahwa bank sentral AS sudah siap untuk menawarkan stimulus ekonomi tambahan setelah mengumumkan kemungkinan akan menjaga tingkat suku bunga mendekati nol sampai setidaknya akhir tahun 2014.

Reuters mencatat FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di Asia, naik 0,5 persen. Volume perdagangan tipis, dengan pasar di Australia, India, China dan Taiwan tutup untuk hari libur umum.

Rata-rata Nikkei Jepang turun 0,2 persen ke 8.866,07, sementara indeks Topix, yang lebih luas turun 0,2 persen menjadi 766,19.

Saham Seoul mengalami penguatan di awal perdagangan, didukung oleh aksi Fed. Tetapi kenaikan indeks ini masih tentatif mengingat data pertumbuhan kuartal keempat 2011 yang lebih rendah dari yang diperkirakan. Data Bank Sentral menunjukkan sebelum pasar dibuka bahwa PDB Korea Selatan hanya tumbuh 0,4 persen pada kuartal keempat 2011 dari kuartal sebelumnya, turun jauh dari perkiraan analis .

Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) naik 0,18 persen ke level 1.955,71.

Indeks saham benchmark Selandia Baru datar pada perdagangan awal, mengabaikan aksi Fed dan pernyataan bank sentral lokal mengenai tingkat bunga yang dianggap lebih informal dari biasanya. Benchmark NZX 50 indeks turun 0,05 persen menjadi 3.2798,60.

Reserve Bank of NZ mempertahankan tingkat bunga di rekor terendah 2,5 persen untuk tujuh kali berturut-turut, mengutip ketidakpastian pandangan global dan aktivitas penduduk setempat yang moderat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar