Selasa, 31 Mei 2011

Dua perusahaan tambang serahkan dokumen awal IPO

JAKARTA. Daftar emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal semakin panjang. BEI mengungkapkan, pihaknya telah menerima dokumen rencana penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) dari dua perusahaan.

Kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan batubara. "Akhir pekan lalu PT Golden Energy Mines dan PT Atlas Resources baru memasukkan dokumen awal," kata Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Senin (30/5). Tapi ia mengaku belum tahu berapa jumlah saham yang bakal dilepas tiap perusahaan.

Berdasarkan catatan KONTAN, Golden Energy Mines berniat melepas sekitar 1,25 miliar saham, atau setara 20% total saham perseroan ini. Anak usaha PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) ini menargetkan bisa meraup dana Rp 4,47 triliun dari IPO.

Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono sebelumnya menyebutkan, harga saham perdana Golden Energy Rp 2.300-Rp 3.500 per saham. Perusahaan milik grup Sinar Mas ini sudah menunjuk Sinarmas Securities sebagai underwriter IPO.

Mandiri Sekuritas juga menyiapkan penawaran saham perdana tiga perusahaan. "Di semester dua, kami akan menangani IPO tiga perusahaan dengan total nilai sekitar US$ 600 juta," kata Iman Rachman, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas.

Iman masih merahasiakan identitas tiga perusahaan ini. "Mereka akan pakai buku Juni dan semester dua nanti listing," ujarnya. Yang jelas salah satunya mengincar dana IPO US$ 300 juta.

Karena target dana IPO cukup besar, Iman memastikan Mandiri Sekuritas tidak akan menjadi penjamin emisi sendirian. "Kami buka kesempatan untuk joint lead underwriter," ujar dia.

Eddy menuturkan, hingga saat ini sudah ada 11 perusahaan yang rencana IPO-nya tengah diproses oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Perusahaan-perusahaan tersebut masih menunggu keluarnya izin efektif. BEI juga mendorong agar perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi menjadi perusahaan terbuka. Pasalnya, perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pengelolaan sumber daya alam Indonesia. Eddy berharap perusahaan seperti Newmont dan Freeport segera melepas saham ke publikParagraf selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar