Selasa, 31 Mei 2011

Investor Masih Hati-hati, IHSG Fluktuatif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup terkoreksi tipis 6 poin akibat profit taking di saham-saham komoditas.

Pada perdagangan, Senin (30/5/2011), IHSG ditutup melemah tipis 6,241 poin (0,17%) ke level 3.826,137. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 0,612 poin (0,09%) ke level 680,683.

Pergerakan IHSG yang serba tipis dengan kecenderungan melemah tampaknya masih akan berlanjut hingga perdagangan Selasa (31/5/2011). Selain menantikan data inflasi Mei dari BPS, investor juga masih berhati-hati menyikapi kondisi bursa-bursa utama dunia yang juga lesu.

Bursa global kemarin ditutup melemah akibat memuncaknya krisis utang di Yunani. Kemarin bursa Eropa ditutup melemah karena investor terus mengkhawatirkan masalah krisis utang Yunani sehingga membuat mereka untuk sementara keluar dari aset-aset berisiko.

Perdagangan saham global juga lesu karena liburnya perdagangan saham di bursa Wall Street dan Inggris.

Bursa Jepang juga mengawali perdagangan Selasa ini dengan kelesuan. Indeks Nikkei dibuka melemah tipis 4,70 poin (0,05%) ke level 9.500,27. Namun sesaat kemudian Nikkei berhasil berbalik ke teritori positif dengan mencatat kenaikan tipis 5,68 poin (0,06%) ke level 9.510,65.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Indeks bergerak melemah kemarin sekaligus mengakhiri kenaikan yang terbentuk pada pekan lalu. Melemahnya indeks didorong oleh penurunan yang terjadi pada bursa regional serta melemahnya harga komoditas. Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak konsolidasi dimana investor melakukan wait and see atas pengumuman data inflasi Mei 2011. Selain itu kami juga melihat pergerakan pasar dipengaruhi oleh kondisi bursa regional yang masih belum kondusif menyusul prospek perekonomian Eropa. Kami proyeksikan indeks hari ini bergerak pada kisaran support-resistance 3.794-3.837.

Kresna Sekuritas:
Tekanan jual di bursa regional kembali menahan pergerakan IHSG. Stochastic yang golden cross masih membuka peluang bagi IHSG untuk menguji kembali level tertingginya. Untuk hari ini IHSG diperkirakan diperdagangkan di kisaran 3,800-3,850 dengan TLKM dan INDY sebagai saham pilihan.

eTrading Securities:
IHSG kemarin ditutup turun 6,24 point (-0.17%) ke level 3,826.14 dengan jumlah transaksi sebanyak 10,3 juta lot dan nilai transaksi sebanyak Rp6,97 triliun.

Hampir seluruh sektor pada perdagangan hari ini mengalami pelemahan, kecuali sektor perbankan keuangan dan sektor perdagangan yang ditutup menguat.
Tercatat sebanyak 90 saham mengalami penguatan, 142 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 176 saham tidak diperdagangkansama sekali. Asing tercatat melakukan net buy di pasar regular sebesar Rp Rp196,9 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBRI, EXCL, INDYdan AKRA.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin pelemahan IHSG berhasil tertahan oleh garis support MA 20 dengan candlestick yang membentuk pola spinning top, waspadai apabila harga menembus garis MA 20 karena akan membawa IHSG pada supportnya di 3797. Pada perdagangan hari ini (31/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,797-3,849 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BBRI dan BJBR.

Indosurya:
Pada perdagangan Selasa (31/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.800-3.814 dan resistance 3.837-3.848. Meski candle IHSG secara perlahan mulai menapaki penguatannya namun, mulai tertahan dimana sebelumnya membentuk hanging man dan kemarin membentuk negative spinning tops . Umumnya pola ini mengggambarkan kekuatan daya beli yang mulai terbatas untuk mendorong harga lebih tinggi lagi. Sementara kekuatan daya jual mulai menekan harga. MACD tertahan untuk membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic reversal tertahan untuk melanjutkan penguatan menuju area overbought . Kenaikan IHSG terlihat tertahan dimana investor masih wait and see akan rilis resmi inflasi dari BPS. Meski diekspektasikan masih deflasi namun, investor lebih memilih menunggu rilis resminya. Investor tetap mewaspadai bila mulai ada sinyal penurunan

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar