Selasa, 01 November 2011

Aksi profit taking masih berlanjut

Aksi profit taking masih berlanjut
JAKARTA. Koreksi yang terjadi di bursa regional menyeret Indeks Harga Saham Gabungan ke zona merah. IHSG, Senin (31/10), ditutup melemah 1,02% menjadi 3.790,85.

Analis menilai, penekan utama indeks kemarin adalah banyaknya pemodal yang merealisasikan keuntungan alias profit taking. Deni Hamzah, analis Corfina Capital, memprediksi, aksi ambil untung akan berlanjut di hari ini.

Proyeksi Deni, IHSG hari ini bergerak antara 3.700-3.800. "Meski terkoreksi, IHSG masih berada dalam tren naik," papar dia, Senin (31/10).

Analis Citi Pacific Securities Hendri Effendi juga menilai IHSG akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. Namun ia menilai penurunan IHSG wajar, selama tidak jatuh di bawah support 3.740.

Hal ini terlihat dalam indikator teknikal. Candlestick membentuk pola evening star yang memberi sinyal pelemahan jangka pendek.

Analis juga memprediksi hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) akan melemah. Taufan Tito, dealer valas Bank Rakyat Indonesia memprediksi nilai tukar selama akan bergerak di kisaran Rp 8.850 hingga Rp 8.900 per dollar AS.

Menurut Taufan, keputusan Bank of Japan (BoJ) mengintervensi demi melemahkan nilai tukar yen meniupkan sentimen negatif di pasar. Penguatan dollar AS terhadap valuta Negeri Matahari Terbit itu, memicu penguatan the greenback terhadap mata uang asing lainnya.
Di pasar spot, rupiah, kemarin, melemah 0,43% menjadi Rp 8.853 per dollar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar