Selasa, 01 November 2011

Waspadai Reversal Turun di November

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Memasuki November, pelaku pasar modal disarankan untuk mewaspadai adanya pembalikan arah bursa melemah. Saham-saham apa yang bisa jadi pilihan?

Bursa saham regional dan IHSG saat ini masih terbawa oleh sentimen positif laporan keuangan dan penyelesaian sementara krisis Yunani. Namun secara keseluruhan tren pertumbuhan global masih menurun, sehingga investor global akan melakukan sell off untuk kembali ke asset non berisiko (US t bonds)

“Hal ini didukung faktor domestik, dimana sudah sebulan rupiah diatas Rp8.500. Ini mengindikasikan kebanyakan asumsi ekononomi dan fundamental model proyeksi earnings dapat berubah,”ujar Yuganur Widjanarko dari HD Capital.

Sementara itu, secara valuasi, PER 2012 IHSG masih 13 kali, masih di atas regional Asia pada umumnya yang mencapai 9-10 kali. Adapun beberapa sektor sudah terlampau mahal, seperti Properti yang bermain di PER 2012 15 kali, “Biasanya bila sektor tersebut bermain diatas PER IHSG maka siklus reversal turun akan terjadi.”

Di tengah situasi ini, Yuga merekomendasikan beberapa emiten untuk portfolio sebulan. Seperti ASII dengan target harga Rp55.000 hingga akhir bulan. Emiten ini memiliki PER 2011 12 kali, PBV 2011 3,1 kali dan ROE 26%.

Kemudian Alam Sutera Realty (ASRI) dengan target harga Rp385 hingga akhir November. Saham properti ini memiliki PER 15 kali, PBV 3,5 kali dan ROE 29%. Lalu saham Gudang Garam (GGRM) dengan target harga Rp56.450. Emiten ini memiliki PER 22 kali, dengan PBV 4,8 kali dan ROE 33 %.

Saham lain yang menjadi jagoan Yuga berasal dari sektor perbankan. Seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Jabar (BJBR) dan Bank Central Asia (BBCA), masing-masing dengan target harga Rp5.750, Rp6.550, Rp900 dan Rp7.400 per lembarnya hingga akhir bulan. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar