Selasa, 01 November 2011

Yunani akan Referendum, Euro Layu

Yunani akan Referendum, Euro Layu
INILAH.COM, Singapura - Kurs dolar menguat terhadap euro pada perdagangan Selasa (1/11) di Asia karena investor khawatir lagi dengan beban utang di Eropa.

Dolar AS diperdagangkan relatif datar terhadap yen setelah kemarin Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang. Indeks dolar menguat terhadap enam mata uang internasional menjadi 76,536 dari 75,243 di AS pada Senin malam, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Euforia kesepakatan penanganan krisis hasil KTT Uni Eropa pekan lalu telah memudah. Bursa saham telah melemah lagi sejak awal pekan ini. Akibatnya kurs euro jatuh menjadi US$1,3824 dari US$13908 di AS pada perdagangan Senin.

Kekhawatoran baru tentang utang Eropa muncul Senin malam dengan rencana PM Yunani George Papandreou yang akan melakukan referencum untuk mendapatkan paker bantuan Uni Eropa. Hal ini untuk menentukan sikap pemilih terhadap persyaratan bailout untuk melakukan reformasi dan penghematan anggaran.

PM Yunani George Papandreou hari ini yang menyatakan sangat membutuhkan dukungan yang lebih luas untuk melakukan reformasi dan penghematan anggaran. Hal ini merupakan persyaratan bailout dari Uni Eropa dan IMF. Namun sebagian besar rakyat Yunani menentang persyaratan tersebut.

Dolar terhadap yen turun 0,8% menjadi 78,165 dari 78.05 di AS kemarin. Kurs euro turun 0,08% menjadi 108,22 yen dari 108,56.

Bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 1,4% ke 19.584, indeks Shanghai turun 0,1% ke 2.464, indeks Nikkei turun 1,4% ke 8.855, indeks STI turun 0,6%, indeks Kospi turun 0,05% ke 1.908, indeks KLSE turun Rp0,5% ke 1.484,03.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar