Selasa, 01 November 2011

Ringgit Malaysia dan dollar Singapura mencatatkan pelemahan terbesar di Asia

Ringgit Malaysia dan dollar Singapura mencatatkan pelemahan terbesar di Asia
SINGAPURA. Mata uang Asia ramai-ramai keok terhadap dollar AS pagi ini. Dollar Singapura dan ringgit Malaysia mencatatkan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya.

Asal tahu saja, pada pukul 11.06 waktu Singapura, dollar Singapura melemah 0,8% menjadi S$ 1,2571 per dollar AS. Sementara, ringgit Malaysia melemah 0,7% menjadi 3,0965. Pelemahan juga dialami won Korea Selatan dan dollar Taiwan dengan pelemahan masing-masing 0,2% menjadi 1.112,83 dan 0,2% menjadi NT$ 30.

Keoknya mata uang Asia pagi ini terkait dengan data ekonomi Negeri Panda yang tak sesuai harapan pasar. Asal tahu saja, data menunjukkan, indeks manufaktur China mencatatkan penurunan pada bulan lalu ke level paling rendah sejak Febuari 2009. China merupakan pembeli terbesar untuk barang ekspor Indonesia.

"Kami memprediksi pelemahan mata uang Asia disebabkan adanya penarikan dana dari sejumlah portofolio. Rendahnya transaksi merefleksikan banyak faktor negatif yang mempengaruhi pasar seperti kebangkrutan MF dan paket penyelamatan bantuan Eropa," papar Dariusz Kowalczyk, currency strategist Credit Agricole CIB di Hongkong.

Sekadar tambahan saja, di sepanjang Oktober, mata uang Asia mencatatkan penguatan bulanan terbesar sejak September 2010 terkait kesepakatan dana penyelamatan bantuan untuk menangani krisis Eropa. Selain itu, investor asing banyak membeli saham-saham di Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia pada bulan lalu dengan nilai mencapai US$ 4,2 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar