Selasa, 01 November 2011

MF Global Bangkrut Gara-gara Krisis Eropa, Wall Street Merosot

New York - Krisis Eropa kembali menelan korban sehingga memukul kembali bursa Wall Street. Perusahaan perdagangan MF Global Holdings akhirnya mendaftarkan perlindungan kebangkrutan karena membuat pertaruhan besar pada surat utang Eropa.

MF Global mendaftarkan perlindungan kebangkrutan Chapter 11, sekaligus menjadi perusahaan terbesar AS yang terkena dampak dari krisis Eropa. Perdagangan saham MF Global langsung dihentikan sementara.

Kebangkrutan MF Global tersebut kembali memicu kekhawatiran terhadap luasnya dampak krisis Eropa terhadap sektor finansial. Saham-saham sektor finansial mengalami tekanan berat, dengan Morgan Stanley merosot hingga 8,6% menjadi US$ 17,64.

Dan kemarin di tengah masalah krisis yang belum usai, imbal hasil surat utang Italia dan Spanyol melonjak tajam sehingga memaksa Bank Sentral Eropa membeli surat utang itu, sementara saham-saham sektor perbankan mengalami tekanan jual hebat.

"Kita memulai hari dengan pertanyaan lagi tentang Uni Eropa. Pertanyaan yang serius terus muncul dan kemudian masalah MF Global datang. MF terlibat dalam semua jenis pasar dan kegagalan dari mereka sehingga menjadi bangkrut tidak diketahui," ujar Mark Grant, managing director Fort Lauderdale seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/11/2011).

Pada perdagangan Senin (31/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot hingga 276,10 poin (2,26%) ke level 11.955,01. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 31,79 poin (2,47%) ke level 1.253,30 dan Nasdaq merosot 52.74 poin (1,93%) ke level 2.684,41.

Tekanan jual bertambah seiring penguatan dolar AS yang cukup tajam terhadap yen hingga ke posisi tertingginya dalam 3 bulan terakhir, menyusul aksi intervensi besar-besaran oleh pemerintah Jepang untuk meredam penguatan yen yang dikhawatirkan bisa mengganggu perekonomian negara yang tergantung pada ekspor tersebut.

Penguatan dolar AS yang cukup tajam menyebabkan saham-saham sektor energi dan sumber daya alam merosot tajam. Indeks energi S&P tercatat merosot hingga 4,4% dan merupakan sektor yang terpukul paling besar.

Meski menutup perdagangan Oktober dengan penurunan tajam, namun sepanjang bulan tersebut, indeks S&P 500 tercatat naik 11% dan merupakan kenaikan terbesar sejak Desember 1991. Namun jika ditotal untuk keseluruhan tahun 2011, indeks S&P 500 masih flat.

Bruce Bittles, chief investment strategist Robert W. Baird & Co mengatakan, kenaikan tajam dalam pada bulan terakhir ini memicu sejumlah aksi jual. Namun ia memrediksi pasar akan naik lagi, dengan indeks S&P 500 diprediksi mempertahankan kisaran perdagangannya saat ini di 1.250.

"Pasar telah mencatat kenaikan besar pada Oktober, jadi pasar menjadi overbought pada hari ini," ujarnya.

Saham-saham sektor perbankan mencatat kinerja terburuknya dengan indeks bank KBW merosot 4,1%. Hal itu terjadi meski sebagian analis mengatakan kebangkrutan MF Global tidak cukup besar untuk menyebabkan kegagalan sistemik di sektor perbankan.

Perdagangan berjalan moderat, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 7,7 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,1 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar