Selasa, 22 November 2011

Analis: IHSG akan melanjutkan koreksi

JAKARTA. Pada perdagangan Senin (21/11), indeks Dow Jones ditutup turun 249 point (2,11%) ke level 11.547,30. Penurunan terjadi setelah pemerintah AS gagal mencapai kata sepakat untuk mengurangi anggaran belanja negaranya.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (21/11) ditutup turun 75 point (1,99%) 3.679,82 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp576,65 miliar. Adapun saham yang paling banyak di jual adalah BMRI, ADRO, BBNI, ASII dan INTP.

"Secara teknikal, IHSG kemarin (21/11) terkoreksi dengan candlestick membentuk pola bearish marubozu yang mengindikasikan sinyal bearish continuation," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, dari pergerakan indikator, candlestick telah break dari garis MA200 yang merupakan support jangka panjang IHSG sementara indikator stochastic dan MACD bergerak downtrend setelah membentuk deathcross.

Betrand memprediksi, pada perdagangan hari ini (22/11), IHSG diperkirakan akan melanjutkan koreksinya dan akan bergerak dikisaran 3.622-3.704 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ADRO, BBCA dan SMCB.

Sementara itu, dalam hasil riset yang dirilis hari ini, analis Indosurya Asset Management Reza Priyambada memprediksi, IHSG akan berada pada support 3.615-3.647 dan resistance 3.733-3.787. IHSG membentuk

"Situasi pasar yang masih diliputi awan negatif membuat IHSG tertahan menuju zona positif. Pelaku pasar pun masih menahan diri untuk masuk ke pasar. IHSG masih akan bergerak flat. Kalaupun menguat, maka pergerakannya terbatas dan lebih bersifat technical rebound," jelas Reza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar