Selasa, 22 November 2011

Rupiah terus anjlok!

Rupiah terus anjlok!
JAKARTA. Para investor, waspadailah nilai tukar rupiah. Mata uang garuda ini terus bergerak melemah menuju level terendah tahun ini.

Kemarin, rupiah melemah menjadi Rp 9.053 per dollar Amerika Serikat (AS). Artinya, rupiah sudah melemah selama lima hari berturut-turut. Untuk catatan, tahun ini rupiah sempat mencapai titik terendah di level Rp 9.125 per dollar AS pada September lalu.

Menurut analisis para pengamat, pelemahan ini terjadi lantaran pelaku pasar melihat pembuat kebijakan di AS sulit mencapai kata sepakat dalam mengambil keputusan untuk memangkas defisit anggaran. "Kondisi ini mendorong spekulasi investor asing untuk menjual aset dengan imbal hasil tinggi," kata Bambang Eko Juwono, Kepala Treasury Bank UOB Buana di Jakarta, Senin (21/11).

Hal ini mendorong rupiah dan mata uang kawasan Asia pada umumnya melemah. Pelaku pasar lebih memilih memegang dollar AS yang dianggap sebagai safe haven.

Selain itu, pasar juga mencemaskan penurunan outlook ekonomi global yang dikeluarkan beberapa perusahaan keuangan. "Ini membuat investor cemas soal masalah pendanaan utang di Eropa," imbuh Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures.

Pasar juga memperhatikan kebijakan Bank Indonesia (BI) soal tingkat suku bunga. Bila di Desember BI kembali memangkas BI rate, maka rupiah akan makin tertekan.

Meski begitu, Willing Bolung, Kepala Market Treasury Bank ANZ Panin, pergerakan rupiah dalam beberapa waktu mendatang akan sangat terpengaruh aksi investor asing. "Faktor luar negeri lebih mendominasi ketimbang faktor dalam negeri," papar dia.

Para analis menilai sulit mengharapkan rupiah menguat untuk beberapa waktu ke depan. Apalagi, secara teknikal, pergerakan rupiah cenderung melemah.

Zulfirman menghitung titik support kuat rupiah ada di level Rp 9.100 per dollar AS. Kalau nilai tukar rupiah menembus level tersebut, ada kemungkinan pelemahan akan terus berlanjut.

Tapi Bambang menilai BI akan menjaga agar rupiah tidak sampai menembus

Rp 9.125 per dollar AS. Bank Indonesia akan melakukan intervensi agar nilai tukar mata uang merah putih ini tidak sampai menembus level terendahnya.

Willing memprediksi di akhir November rupiah akan berada di level Rp 9.000-9.100 per dollar AS. Sementara hari ini rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp 9.020-Rp 9.070 per dollar AS.

Kisruh defisit anggaran di AS juga bakal menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar