Selasa, 22 November 2011

Rebound 55 Poin, IHSG Paling Perkasa di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 55 poin atas aksi borong di seluruh lapisan saham. Indeks menjadi yang menguat paling tinggi di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.055 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 9.060 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menipis 5,681 poin (0,16%) ke level 3.674,148 akibat maraknya sentimen negatif yang datang dari AS dan Eropa.

Setelah sempat terkoreksi di awal perdagangan, indeks berhasil melambung ke zona hijau akibat aksi beli di saham-saham yang sudah murah. Meski demikian, tekanan jual masih terjadi di lantai bursa.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun tipis 2,109 poin (0,06%) ke level 3.677,720. Aksi beli investor masih minim karena dihantui berbagai sentimen negatif.

Aksi borong saham terjadi di perdagangan sesi II. Hampir semua lapisan saham diburu investor karena harganya yang sudah murah. Indeks pun menanjak hingga ke posisi tertingginya 3.736,022.

Menutup perdagangan, Selasa (22/11/2011), IHSG menguat 55,703 poin (1,51%) ke level 3.735,532. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 11,431 poin (1,76%) ke level 660,020.

Posisi indeks yang sudah sangat jenuh jual dimanfaatkan investor untuk mengoleksi saham-saham yang sudah murah. Saham-saham unggulan yang rata-rata sudah turun lebih dari sepuluh persen menjadi incaran.

Alhasil, seluruh indeks sektoral di lantai bursa menghijau. Penguatan dipimpin oleh indeks sektor aneka industri dan konsumer. Tak ketinggalan pula sektor berkapitalisasi besar, yaitu komoditas dan finansial.

Nilai transaksi di pasar modal sedikit meningkat karena adanya transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) senilai Rp 836,17 miliar oleh Sinarmas Sekuritas (DH) di pasar negosiasi. Investor asing menjadi pihak pembeli dalam transaksi ini.

Investor asing sama sekali tidak punya andil dalam penguatan IHSG kali ini. Para pemodal asing masih mengurangi portofolionya dan tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 414,195 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.689 kali pada volume 3,717 miliar lembar saham senilai Rp 4,652 triliun. Sebanyak 178 saham naik, sisanya 50 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Beberapa bursa di regional berhasil keluar dari jeratan jaring negatif, namun bursa saham China dan Jepang masih terperangkap. Bursa saham Hong Kong dan Singapura berhasil rebound bersama IHSG.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,50 poin (0,10%) ke level 2.412,62.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 25,74 poin (0,14%) ke level 18.251,59.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 33,53 poin (0,40%) ke level 8.314,74.
  • Indeks Straits Times menguat 17,70 poin (0,66%) ke level 2.715,68.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.700 ke Rp 69.350, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.400 ke Rp 38.400, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 61.750, dan Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 16.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 200 ke Rp 12.200, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 200 ke Rp 12.850, Surya Citra (SCMA) turun Rp 150 ke Rp 7.150, dan Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 125 ke Rp 3.775.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar