Selasa, 22 November 2011

Bursa Regional Rontok, IHSG Siap Mengekor

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot hingga 74 poin atau setara dua persen akibat tekanan jual di saham-saham tambang dan bank unggulan. Indeks anjlok paling parah diantara bursa-bursa Asia.

Pada perdagangan Senin (21/11/2011), IHSG ditutup terpangkas 74,671 poin (1,99%) ke level 3.679,829. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 15,335 poin (2,31%) ke level 648,589.

Sentimen negatif masih terus menghantui pasar saham. Kegagalan tercapainya kesepakatan penanganan utang di AS akan membawa sentimen negatif ke pasar. IHSG pada perdagangan Selasa (22/11/2011) diprediksi akan kembali bergerak melemah.

Bursa Wall Street tadi malam kembali merosot akibat lambatnya perkembangan penanganan utang di AS dan juga Eropa. Pesimisme tercapainya kesepakatan penanganan defisit AS semakin menggerus kekhawatiran investor.

Pada perdagangan Senin (21/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 248,85 poin (2,11%) ke level 11.547,31. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 22,67 poin (1,86%) ke level 1.192,98 dan Nasdaq merosot 49,36 poin (1,92%) ke level 2.523,14.

Bursa-bursa regional langsung ikut merosot. Berikut posisi bursa regional pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX merosot 60 poin (1,44%) ke level 4.103.
  • Indeks Nikkei-225 merosot 84,41 poin (1,01%) ke level 8.263,86.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG terkoreksi dengan candlestick yang membentuk pola Bearish Marubozu mengindikasikan sinyal Bearish Continuation. Sementara dari pergerakan indikator, perlu diperhatikan candlestick telah break dari garis MA 200 yang merupakan Support jangka panjang IHSG sementara indikator stochastic dan MACD bergerak downtrend setelah membentuk deathcross. Pada perdagangan Selasa (22/11), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3622-3704 dengan kecenderungan melanjutkan koreksinya.

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin anjlok cukup dalam didorong oleh buruknya data ekspor Jepang, kekhawatiran gagalnya Amerika Serikat memangkas budget defisitnya, serta krisis hutang Eropa yang jauh dari penyelesaian. Kami perkirakan sentimen negatif masih akan berlanjut pada pekan ini. Tekanan masih akan menghampiri saham-saham bluechip. Disisi lain kami melihat masih ada peluang trading pada saham second dan third liner. Kisaran support-resistance 3.610-3.710.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar