Selasa, 22 November 2011

Wah, sukuk global Indonesia oversubscribed 6,5 kali

Wah, sukuk global Indonesia oversubscribed 6,5 kali
JAKARTA. Fundamental ekonomi Indonesia yang stabil berhasil menarik minat asing dalam menempatkan portfolio investasi. Hal ini terbukti pada penawaran sukuk global semalam.

Dari target indikatif yang dipatok pemerintah yaitu US$ 1 miliar, jumlah orderbook yang masuk mencapai US$ 6,5 miliar.

"Tadi malam, pukul 21:00 waktu New York telah dilakukan settlement atas penerbitan sukuk global 2011. Terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed 6,5 kali " ujar Direktur Pembiayaan Syariah, Dahlan Siamat kepada KONTAN, (22/11)

Sukuk global tersebut akan jatuh tempo 7 tahun dengan fix kupon 4% menggunakan struktur ijarah. Dahlan mengklaim, pricing 4% tersebut merupakan capaian yield terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN di pasar modal internasional bahkan terendah dalam penerbitan sukuk global dan global bond bertenor tujuh tahun oleh negara-negara di Asia.

Sebagai perbandingan, Bahrain yang menerbitkan global bond tak jauh berbeda waktunya dengan Indonesia menetapkan yield 6,25%. Artinya ada spread hingga 225 basis poin (bps). Padahal Bahrain sudah masuk investment grade dengan memiliki peringkat BBB. Indonesia, masih memiliki peringkat “junk” atau di bawah investment grade.

"Sesuai rencana, meski oversubscribed, dana yang diserap hanya US$ 1 miliar," ujar Dahlan. Porsi terbesar digenggam oleh investor Asia yaitu 32%, Timur Tengah 30%, Eropa 18%, Amerika 8% dan lokal 12%.

Sebelumnya, Analis obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra sudah menebak kondisi ini. "Memang asing tidak memiliki banyak pilihan investasi yang aman. Fundamental Indonesia mampu menarik minat mereka," ujarnya.

Indonesia memang sudah memiliki posisi yang lebih tinggi di mata asing dengan memberikan yield lebih rendah dari penerbitan surat utang yang sama beberapa tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar