Selasa, 22 November 2011

Menu Sesi Dua: Saham Tambag & CPO

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, laju IHSG diperkirakan bertahan pada zona hijau karena faktor technical rebound. Saham-saham pertambangan dan CPO mendapat rekomendasi positif.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (22/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 2,11 poin (0,06%) ke level 3.677,72. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun tipis 0,51 poin (0,08%) ke angka 648,076.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,326 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,850 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,352 triliun di pasar regular dari total Rp1,789 triliun dan frekuensi 53.741 kali. Sebanyak 77 saham menguat, sedangkan 95 saham melemah dan 113 saham stagnan.

Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp216,5 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp616,4 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp832,9 miliar.

Pergerakan sektor saham variatif. Infrastruktur turun 0,89%, disusul perdagangan 0,25%, industri dasar 0,22%, pertambangan 0,17%, dan perkebunan 0,07%. Sementara itu, saham keuangan naik 0,40%, disusul konsumsi 0,11%, properti 0,06%, aneka industri 0,05% dan manufaktur 0,01%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan bertahan pada teritori positif. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.653 dan resistance 3.739,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (22/9).

Menurutnya, indeks sudah mengalami tekanan tiga hari berturut-turut sehingga sudah oversold (jenuh jual). Karena itu, indeks technical rebound hari ini. Padahal, indeks Dow Jones sendiri mengalami koreksi tajam 2,11% semalam.

Tapi, lanjutnya, IHSG saat ini sudah balik arah menguat lebih awal dan dia memperkirakan indeks bakal bertahan di zona hijau hingga penutupan. “Diharapkan, Dow Jones juga nanti malam bisa balik arah menguat,” ujarnya.

Apalagi, Willly menambahkan, semua indikator teknikal menunjukkan indeks berada pada zona hijau. “Karena itu, penguatan indeks hari ini sebenarnya lebih karena faktor technical rebound,” paparnya.

Hanya saja, kata dia, secara fundamental, indeks juga mendapat sentiment positif dari harga minyak mentah dunia yang terus mengalami kenaikan. “Harga minyak sudah bergerak dalam kisaran US$95-105 per barel sehingga berkorelasi positif pada pergerakan harga-harga saham di sektor pertambangan batu bara,” paparnya.

Indeks juga, ditegaskan Willy, mendapat dukungan dari faktor Desember yang merupakan tutup buku 2011 bagi para emiten. “Karena itu, investor saat ini sudah jeli melihat apa saja yang dilakukan emiten dan sahamnya layak dikoleksi untuk target tutup tahun,” tandasnya.

Di atas semua itu, saham-saham pilihan Willy adalah PT Benakat Petroleum Energy (BIPI) yang belakangan bergerak atraktif sehingga berpeluang menju level Rp200 dalam waktu dekat. Selanjutnya , Willy menjagokan saham PT Harum Energy (HRUM), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Bumi Resources (BUMI) karena faktor harga minyak.

Ia juga merekomendasikan positif saham BUMN seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Aneka Tambang (ANTM), dan PT Timah (TINS). Di sektor perkebunan, PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), dan PT London Sumatera Plantation (LSIP). “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut untuk mendapatkan gain signifikan di akhir tahun,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar