Jumat, 27 Januari 2012

Bergerak Fluktuatif, IHSG Cuma Naik 2 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan naik tipis 2 poin, setelah melewati perdagangan yang fluktuatif. Aksi beli jelang penutupan perdagangan menyelamatkan indeks dari zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.990 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.970 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi IHSG dibuka 'memerah' dengan turun 3,138 poin (0,08%) ke level 3.980,296 dipengaruhi oleh pelemahan dari bursa saham Wall Street AS semalam karena rendahnya angka penjualan rumah.

Indeks sempat jatuh sangat dalam ke zona merah. Akan tetapi dengan adanya aksi beli selektif, indeks mampu beranjak ke zona hijau dan menaiki posisi tertingginya di 3.992,899.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat tipis 5,558 poin (0,13%) ke level 3.988,992 akibat aksi beli selektif. Sayangnya, indeks belum kuat mendaki ke level 4.000.

Indeks bergerak fluktuatif akibat profit taking yang semakin gencar menjelang sore hari. Indeks pun jatuh ke posisi terendahnya hari ini di 3.969,456.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (27/1/2012), IHSG naik tipis 2,976 poin (0,07%) ke level 3.986,410. Sementara indeks LQ 45 menguat tipis 0,567 poin (0,08%) ke level 702,622.

Aksi beli terjadi di saham-saham tambang yang kemarin sudah turun cukup signifikan. Sayangnya, saham-saham bank dan konsumer menghambat laju penguatan akibat profit taking.

Investor kembali mengakumulasi saham-saham yang sudah murah menjelang penutupan perdagangan sehingga indeks langsung balik arah ke zona hijau meski poin yang dicetaknya sangat tipis.

Sektor tambang dan aneka industri menjadi pemimpin dalam penguatan bursa kali ini, di tengah aksi ambil untung di saham-saham lapis dua.

Investor asing masih melanjutkan jual saham, hingga sore ini transaksi non domestik tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 163,189 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 111.202 kali pada volume 8,569 juta lot saham senilai Rp 5,083 triliun. Sebanyak 131 saham naik, sisanya 96 saham turun, dan 118 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia yang sebelumnya kompak bergerak di zona hijau, sore ini bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Bursa saham China masih libur menyambut hari raya Imlek.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng menanjak 62,53 poin (0,31%) ke level 20.501,67.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 8,25 poin (0,09%) ke level 8.841,22.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,49 poin (0,09%) ke level 2.896,92.
  • Indeks KOSPI menguat 7,65 poin (0,39%) ke level 1.964,83.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 135.000, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 1.200 ke Rp 16.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.050 ke Rp 79.400, dan Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 750 ke Rp 11.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 56.550, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 600 ke Rp 3.400, Petrosea (PTRO) turun Rp 500 ke Rp 39.500, dan Nipress (NIPS) turun Rp 300 ke Rp 3.200.

(ang/qom)

Bursa Asia bergerak liar akibat komoditas dan yen

TOKYO. Bursa Asia bergerak fluktuatif sore ini. Pada pukul 15.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di level 122,63. Sepanjang minggu ini, bursa Asia sudah naik 1,6%. Dengan demikian, pergerakan bursa regional ini sudah naik selama enam pekan berturut-turut.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,1%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%. Sedangkan indeks Hang Seng tak banyak mencatatkan perubahan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia. Faktor positifnya adalah kenaikan harga komoditas yang mendongkrak saham-saham pertambangan. Untuk faktor negatifnya yakni penguatan yen yang menyebabkan saham-saham eksportir Jepang melorot.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Woodside Petroleum Lyd yang naik 1,5% di Sydney, Honda Motor Co yang turun 1,9% di Tokyo, serta NEC Corp turun 7,1% di Tokyo.

"Saat ini fokus investor mengarah pada isu pelonggaran kebijakan. Eropa dan AS menyuntikkan likuiditas yang sangat besar. Hal itu yang mendongkrak harga komoditas," jelas Seichiro Iwamoto, analis Mizuho Asset Management Co di Tokyo.

Tunggu Hasil Yunani, Bursa Eropa Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa Saham Eropa melemah pada perdagangan Jumat (27/1) karena pasar fokus pada pembicaraan Yunani dan kreditor swasta yang masih buntu.

Indeks FTSE turun 0,4% ke 5.770, indeks CAC turun 0,3% ke 3.350 dan indeks DAX turun 0,1% ke 6.533. Indeks melemah setelah kemarin menyentuh level ke 1.048. Level ini merupakan tertinggi sejak awal Agustus 2011 di FTEU3 1.050,36. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Kita bisa melihat pasar akan lebih tinggi jika hasil pembicaraan utang Yunani positif," kata Keith Bowman, analis ekuitas Hargreaves Lansdown.

Yunani dan kreditor swasta membuat kemajuan pada Kamis dalam pembicaraan restrukturisasi utang. Mereka akan terus bernegosiasi pada hari Jumat ini. Athena membutuhkan kesepakatan dengan cepat untuk mencegah default, saat penebusan obligasi jatuh tempo pada bulan Maret.

Bursa saham Asia mixed seperti indeks Shanghai naik 1%, indeks Hang Seng turun 0,02%, indeks Nikkei turun 0,09%, indeks Kospi naik 0,3%, indeks STI turun 0,1%, indeks KLSE naik 0,3%.

Harga minyak naik ke level tertinggi dalam sepekan

SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan di level tertinggi dalam sepekan terakhir. Dengan demikian, ini merupakan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir.

Pada pukul 16.22 waktu Sydney, harga kontrak emas untuk pengantaran Maret berada di level US$ 99,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak naik 30 sen menjadi US$ 99,70, level tertinggi sejak 10 januari lalu. Sepanjang pekan ini, harga minyak sudah naik 1,3% dan 17% di sepanjang tahun ini.

Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret berada di posisi US$ 111,14 sebarel di ICE Futures Europe Exchange.

Sejumlah faktor disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga minyak. Salah satunya adalah adanya sinyal pemulihan ekonomi AS, yang merupakan negara konsumsi minyak terbesar dunia.

"Data yang dirilis dari AS dalam beberapa bulan terakhir mengindikasikan adanya pemulihan dalam perekonomian. Selain itu, perbedaan harga antara minyak Brent dan WTI kembali naik. Hal itu menandakan adanya potensi penurunan suplai minyak dari Timur Tengah di benak trader," ungkap Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets Asia Pacific Pty di Sydney.

Roubini: 1,5 Tahun Lagi Yunani Hengkang dari Euro

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Ekonom kenamaan, Nouriel Roubini menyatakan, Eropa perlu pelonggaran moneter besar-besaran untuk keluar dari krisis utang. Pasalnya, bila tidak dilakukan, kemungkinan besar Yunani akan meninggalkan zona euro dalam 1,5 tahun.

Kreditur swasta yang meminjamkan uang ke Yunani, seperti bank dan dana investasi, melakukan pertemuan di Paris usai pembicaraan mengenai penukaran utang (debt swap) yang akan mengubah obligasi Yunani bertenor lebih pendek dengan yang lebih panjang. Hal ini dilakukan Yunani, untuk memberi lebih banyak ruang dalam menekan tumpukan utangnya.

"Yunani akan menjadi negara pertama yang merestrukturisasi utangnya, saya tidak berpikir itu akan menjadi yang terakhir," ungkap Roubini di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, seperti dikutip dari CNBC.com, Jumat (27/1).

Tanpa tindakan cepat, lanjut ekonom yang memiliki reputasi terpercaya usai krisis keuangan melanda 2007, Yunani bisa menjadi negara pertama yang meninggalkan zona euro.

Menurut Roubini, Bank Sentral Eropa (ECB) harus bertindak cepat dengan melakukan pelonggaran moneter besar-besaran untuk mencegah krisis lebih dalam dan harus mengekang langkah-langkah penghematan. "Ada resesi parah di wilayah pinggiran zona euro. Longgarkan penghematan, pacu pertumbuhan, itulah yang zona euro butuhkan hari ini." tuturnya.

Isu apakah ada kenaikan pajak atau tidak di AS akan menjadi salah satu fokus penting dalam kampanye pemilihan presiden, dimana pertumbuhan masih berjalan lamban dan sebagian bahkan mengalami resesi. "Tidak ada decoupling nyata...saat ini ada resesi di pinggiran zona euro," ungkapnya.

"Ada resesi di seluruh Eropa, pertumbuhan ekonomi AS sangat lamban. Ada perlambatan sekarang di China," tambah Roubini.

Data yang dirilis pemerintah Inggris menunjukkan, perekonomian tengah mengalami kontraksi dengan angka di bawah ekspektasi 0,2% untuk kuartal IV. Hal ini membawa Inggris lebih dekat ke resesi double dip.

Pada Selasa (24/1) lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia sekaligus memperingatkan bahwa krisis utang zona euro akan menghadapi fase baru.

Roubini menyatakan, ada terlalu banyak masalah di zona euro seperti utang publik yang membengkak dan giro dari beberapa negara. "Ini tidak akan tuntas dengan ECB mencetak uang lebih banyak," tuturnya.

"Ini adalah masalah mendasar yang memerlukan beberapa tahun untuk menuntaskannya...dan sekarang, penularan (krisis utang) telah menyebar."

Trader optimistis dengan harga emas pekan depan

LONDON. Para trader emas masih optimistis dengan pergerakan harga emas pekan depan. Mereka bertaruh, kebijakan the Federal Reserve yang akan menahan suku bunga acuan di level rendah hingga 2014 akan mendongkrak harga emas.

Hasil survei Bloomberg menunjukkan, sembilan dari 15 trader meramal harga emas masih melanjutkan kenaikan pekan depan. Asal tahu saja, sepanjang pekan ini, harga emas sudah melonjak 2,7%, terbesar dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan tersebut terjadi setelah Pimpinan the Fed Ben S Bernanke bilang, bank sentral akan mempertimbangkan pembelian obligasi tambahan untuk mendongkrak perekonomian.

Sebelumnya, the Fed sudah membeli obligasi dalam dua ronde quantitative easing senilai US$ 2,3 triliun dari Desember 2008 hingga Juni 2011. Selama periode tersebut, harga emas sudah terapresiasi sebesar 70%.

"Pemicu utama yang berasal dari Fed mendongkrak harga emas. Saya melihat, beban biaya penyimpanan emas masih akan tetap rendah ke depan dan hal ini akan menyebabkan emas semakin menarik. Kami belum melihat tren kenaikan harga emas jangka panjang akan segera berakhir," urai Daniel Briesemann, analis Commerzbank AG di Frankfurt.

Sekadar tambahan saja, harga emas sudah menanjak 10% pada bulan ini menjadi US$ 1.724,43 per troy ounce. Ini merupakan kenaikan terbesar awal tahun sejak 1980 silam. Return emas ini juga berhasil mengalahkan kenaikan pada Standard & Poor\'s GSCI Total return Index dari 24 komoditas sebesar 3,3% serta kenaikan MSCI All-Country World Index of equities sebesar 6,3%.

Suku bunga Fed sebabkan mata uang Asia perkasa

KUALA LUMPUR. Sebagian besar mata uang Asia mencatatkan penguatan terhadap dolar AS. Hal itu dapat dilihat dari pergerakan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang kian mendekati level tertinggi sejak 1 November lalu. Sepanjang bulan ini, Asia Dollar Index naik 1,6%, yang merupakan kenaikan terbesar Januari sejak 2006 lalu.

Sementara itu, pada pukul 10.55 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia terapresiasi 2,1% di sepanjang pekan ini ke level 3,0411 per dolar. Sementara, peso Filipina terapresiasi 1% menjadi 42,825, won Korea Selatan menguat 1,1% menjadi 1.121,89, dan baht Thailand menguat 0,8% menjadi 31,30.

Apresiasi mata uang Asia didongkrak oleh tingginya permintaan aset-aset dengan yield tinggi setelah the Federal Reserve memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya pada level rendah hingga 2014 mendatang.

"Mata uang regional mendapatkan suntikan besar pada pekan ini dari spekulasi bahwa suku bunga rendah akan menarik dana asing masuk ke kawasan regional," urai Kozo Hasegawa, trader Sumitomo Mitsui Banking Corp di Bangkok. Dia menambahkan, kendati begitu, isu krisis Eropa masih menyelimuti pasar. "Sehingga sulit melihat penguatan mata uang Asia yang berkelanjutan ke depannya," jelas Hasegawa.

Aktifitas Domestik di Pasar Modal Makin Besar

INILAH.COM,Jakarta - Investor domestik dinilai semakin besar beraktifitas di pasar modal Indonesia.

Hal itu memberikan kontribusi sangat penting bagi aktifitas pasar modal Indonesia mengingat dana asing yang semakin deras mengalir ke Indonesia. Hal itu disampaikan Head of Equities Deutsche Bank Verdhana Heriyanto Irawan saat seminar 'Investasi dan portofolio 2012' di Jakarta, Jumat (27/1). "Investasi domestik makin lama makin dominan, dan ini penting dari aktifitas pasar modal Indonesia," ujar Heriyanto.

Lebih lanjut ia mengatakan, investor domestik semakin lama semakin besar jumlahnya dilihat dari pertumbuhan reksa dana. Di mana, pertumbuhan reksa dana mencapai US$7 miliar, dan industri asuransi masuk ke investasi reksa dana mencapai US$3 miliar pada 2011. Menurut Heriyanto, dana asing akan semakin besar masuk ke Indonesia. Investor asing akan fokus untuk mencari pertumbuhan imbal hasil investasi yang tinggi. "Kami melihat fokus investor akan berubah yang tadinya ketakutan karena worst case Eropa, dalam fase kedua ini sangat melihat ada perubahan, di mana dananya pasti akan mengalir ke tempat yang growthnya lebih menarik," kata Heriyanto.

Heriyanto menilai, Indonesia masih memiliki fundamental ekonomi Indonesia yang baik. Hal itu menjadi daya tarik investor asing, apalagi pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh berkali lipat dalam lima tahun mendatang. Selain itu, investor diharapkan dapat cermat fundamental saham atau perusahaan mengingat kondisi ekonomi Indonesia sangat berubah dalam segi persaingan. [cms]

Naik 5 Poin, IHSG Belum Kuat Mendaki ke 4.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil keluar dari zona merah dan menguat tipis 5 poin akibat aksibeli selektif. Sayangnya, indeks belum kuat mendaki ke level 4.000.

Membuka perdagangan pagi tadi IHSG dibuka 'memerah' dengan turun 3,138 poin (0,08%) ke level 3.980,296 dipengaruhi oleh pelemahan dari bursa saham Wall Street AS semalam karena rendahnya angka penjualan rumah.

Indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.975,167. Akan tetapi dengan adanya aksi beli selektif, indeks mampu beranjak ke zona hijau dan menaiki posisi tertingginya di 3.992,899.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (27/1/2012), IHSG menguat tipis 5,558 poin (0,13%) ke level 3.988,992. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,963 poin (0,13%) ke level 703,018.

Aksi beli terjadi di saham-saham tambang yang kemarin sudah turun cukup signifikan. Sayangnya, saham-saham bank dan konsumer menghambat laju penguatan akibat profit taking.

Semalam, bursa Wall Street ditutup melemah lagi. Investor kembali menghentikan aksi perburuan saham-sahamnya dipicu oleh rendahnya angka penjualan rumah dan juga laporan keuangan perusahaan yang beragam.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 51 kali pada volume 3,951 juta lot saham senilai Rp 2,428 triliun. Sebanyak 117 saham naik, sisanya 96 saham turun, dan 102 saham stagnan.

Beberapa bursa-bursa di Asia masih libur menyambut tahun baru Imlek. Bursa regional lainnya yang sudah berdagang kompak berjalan di zona hijau.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 4,35 poin (0,05%) ke level 8.853,82.
  • Indeks Straits Times menguat tipis 3,13 poin (0,11%) ke level 2.897,56.
  • Indeks KOSPI bertambah tipis 2,12 poin (0,11%) ke level 1.959,30.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 135.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 600 ke Rp 78.950, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 550 ke Rp 11.600, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 500 ke Rp 15.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 500 ke Rp 39.500, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 300 ke Rp 57.100, Unilever (UNVR) turun Rp 250 ke Rp 20.500, United Tractor (UNTR) 200 ke Rp 27.650.

(ang/qom)

Saham Logam Kerek IHSG Sesi I ke Zona Hijau

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Jumat (27/1) sesi I IHSG ditutup naik 0,13% ke level 3.988,99.

Penguatan indeks siang ini ditopang saham-saham komoditas logam seperti ANTM, INCO, dan TINS akibat kenaikan harga metal. Saham ANTM naik 3,91% ke Rp1.860, INCO naik 5,33% ke Rp3.950, sedang TINS naik 4,44% ke Rp1.880.

Di Asia siang ini saham mixed, di mana Nikkei turun 0,21%, sementara Seoul naik 0,03%.

Meski dibuka menguat, Bursa AS ditutup melemah rata-rata 0,4% kemarin diakibatkan jobless claims dan new home sales yang mengecewakan. Jobless claims meningkat menjadi 377K, dari sebelumnya 352K dan new home sales turun menjadi 307K dari sebelumnya 315K. Namun di sisi lain, durables goods tercatat lebih baik dari estimasi yaitu 3,0% vs estimasi 2,0%. Sementara itu dari 38 emiten pada S&P yang melaporkan kinerja 4Q11 kemarin, 28 mencatat kinerja lebih baik dari estimasi. Minyak ditutup menguat 0,3%, masih memfaktorkan kebijakan The Fed memperpanjang suku bunga rendah. Sementara itu harga metal naik signifikan 2,37%, dengan Nikel +3,2% dan Timah di luar perkiraan naik +7%.

Sebanyak 117 saham siang ini naik, 96 saham turun, dan 102 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 0,13% ke level 703,02, sedang JII naik 0,30% ke level 569,18.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,44 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,61 triliun. Namun, asing mencatatkan net sell siang ini sebesar Rp128,91 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah DLTA yang naik 1,50%, ASII naik 0,76%, DSSA naik 4,97%, IMAS naik 3,44%, ITMG naik 0,66%, dan ADMF naik 2,06%.

Bergerak mix, IHSG berakhir positif di sesi I

JAKARTA. Setelah bergerak liar di sepanjang sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di level 3.988,992. Itu artinya, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 0,14% dari posisi pembukaan pagi tadi.

Jumlah saham yang naik pada sesi pertama mencapai 108 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 89 saham dan 94 saham lainnya diam tak bergerak. Adapun volume transaksi hari ini melibatkan 1,975 miliar saham senilai Rp 2,428 triliun.

Jika dilihat secara sektoral, jumlah sektor yang naik sebanding dengan jumlah sektor yang turun. Sektor pertambangan dan sektor industri lain-lain merupakan dua sektor dengan kenaikan tertinggi, masing-masing sebesar 0,88% dan 0,81%. Sedangkan sektor dengan penurunan terbesar dicatatkan oleh sektor consumer goods sebesar 0,44%.

Tiga saham yang bertengger di posisi top gainers antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang naik 5,3% menjadi Rp 3.950, PT Timah Tbk (TINS) naik 4,44% menjadi Rp 1.880, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,91% menjadi Rp 1.860.

Sementara, saham-saham yang tergerus dalam di antaranya: PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) turun 4,60% menjadi Rp 830, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) turun 2,78% menjadi Rp 700, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) turun 2,53% menjadi Rp 770.

IHSG Mixed, 4 Saham Layak Trading

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, laju IHSG diprediksi variatif seiring katalis dari data-data ekonomi AS dan negosiasi debt swap Yunani. Empat saham dapat rekomendasi layak trading.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (27/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 5,56 poin (0,14%) ke level 3.988,992. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang mengalami naik terbatas 0,96 poin (0,14%) ke angka 703,018.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,4 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,9 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,6 triliun di pasar regular dari total Rp2,3 triliun dan frekuensi 51.425 kali. Sebanyak 115 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Penguatan indeks, justru diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp128,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,008 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,13 triliun.

Pergerakan sektor saham variatif. Sektor saham yang menguat antara lain, pertambangan menguat 0,88%, disusul aneka industri 0,81%, properti 0,70%, infrastruktur 0,14%, dan manufaktur 0,08%. Sementara itu, saham-saham yang turun antara lain, sektor konsumsi 0,43%, perkebunan 0,18%, perdagangan 0,17%, industri dasar 0,10% dan keuangan 0,10%.

Head of research Sinarmas Securities Jeffrosenberg Tan memperkirakan, indeks saham domestik akan bergerak variatif (mixed) hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.962 dan resistance 4.005,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/1).

Menurutnya, fatkor-faktor yang berpengaruh pada variatifnya indeks hari ini, salah satunya adalah data Initial Jobless Claims dan New Home Sales AS. “Pasar juga menanti rilis data Gross Domestic Product (GDP) AS hari ini,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar juga mencermati negosiasi ulang utang (debt swap) Yunani dengan para pihak kreditor swasta. “Semua itu, memberikan sentiment pada pergerakan indeks,” ujarnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan positif empt saham di sektor pertambangan batu bara, perkebunan, konsumsi, dan industri dasar. Salah satu saham pilihannya untuk beli adalah PT Bukit Asam (PTBA).

Menurutnya, memang dua indikator yakni Moving Average Convergence Divergence(MACD) dan Commodity Channel Index (CCI) memberikan sinyal netral. Tapi, indikator Stochastic Oscillator mengindikasikan pola Golden Cross dan Relative Strenght Index (RSI)yang mengindikasikan pola uptrend.

“Saham ini memiliki kisaran trading antara support Rp19.700 hingga resistance Rp20.350. Saya rekomendasikan beli di level Rp20.000 dan profit taking di level Rp20.200,” ujarnya.

Dia juga merekomendasikan beli untuk PT BW Plantation (BWPT). Menurutnya, semua indikator baik MACD, Stochastic Osc, RSI dan CCI mengindikan pola uptrend. Trading range hari ini di level support Rp1.230 dan resistance Rp1.280. “Disarankan masuk di level Rp1.240 dan take profit di level Rp1.260,” paparnya.

Lalu, PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI). Menurutnya, semua indikator menujukkan pola uptrend dengan trading range antara support Rp3.500 dan resistance Rp3.750. “Saya sarankan untuk masuk di level Rp3.575 dan profit taking di level Rp3.650,” ungkap Jeff.

Terakhir, PT Arwana Citramulia (ARNA). Menurutnya, indikator MACD dan CCI mengindikasikan pola uptrend sedangkan Stochastic Osc dan Cci mengindikasikan pembalikan arah. Rekomendasi buy untuk ARNA. “Trading range, support Rp390 dan resistance Rp450. Saya rekomendasikan beli di level Rp410 dan take profit taking di level Rp430,” imbuhnya.

CEO: EFSF Masih Sisakan Banyak Uang

Medium
INILAH.COM, Davos - Masih ada banyak uang yang ditinggalkan di European Financial Stability Facility (EFSF), dana .

Hal ini ditegaskan CEO EFSF, Klaus Regling, Kamis (26/1) waktu setempat kepada CNBC. "Pasar hanya melihat ukuran (dari dana), dan itu adalah kesalahan besar," tandas Regling dalam sebuah wawancara di 'World Economic Forum' di Davos. "Ada banyak hal lainnya, seperti konsolidasi fiskal, dan peraturan pasar keuangan yang lebih baik di Eropa, yang akan lebih baik setelah krisis."

Pasar khawatir terhadap ukuran dana yang telah membanjiri pasar Eropa dan nilai euro sejak EFSF diluncurkan pada tahun 2010. Itu diperbesar tahun lalu akibat krisis utang zona euro memburuk.

Regling percaya Dana Moneter Internasional (IMF) akan membantu Europe lagi jika negara zona euro lain dipaksa untuk mencari bailout seperti Yunani, Irlandia, dan Portugal yang telah dilakukan.

Dia menyatakan bahwa downgrade EFSF oleh agency rating Standard & Poor's belum menghambat kemampuan EFSF untuk meminjam uang. "Persepsinya negatif, dan tidak didukung oleh fakta-fakta," katanya.

"Jika orang tidak memahami bagaimana EFSF bekerja, mereka belum melakukan pekerjaan rumah mereka. Itu sedang bekerja."

Dia menunjukkan bahwa ada instrumen baru yang tersedia yang belum digunakan negara-negara mana pun. Penilaian Regling adalah bagaimana EFSF dianggap adalah mungkin ironis, mengingat bahwa ia memberikan komentar di Davos Summit. "Ketika saya mendengarkan pandangan di Davos, itu pandangan negatif yang sangat berlebihanterhadap Eropa dan euro," katanya.

Tunggu Sentimen, Saham Asia 'Steady'

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Jumat (27/1) steady dan bergerak lambat setelah penurunan di Wall Street akibat investor mempertanyakan apakah pasar dapat memperpanjang keuntungan sepanjang Januari, dan sentimen positif dari kebijakan Fed yang sudah memudar.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di Asia, naik 0,1 persen. Saham Australia naik 0,3 persen dalam perdagangan awal setelah libur kemarin, mengabaikan penurunan di Wall Street dan mengambil isyarat dari keuntungan yang kuat di harga komoditas dalam semalam.

Benchmark S&P/ASX 200 indeks naik 11,5 poin di 4.282,8. Indeks naik 1,1%, tertinggi dalam tujuh minggu, pada hari Rabu. Selandia baru benchmark NZX 50 indeks naik 0,4 persen ke 3.293,2 setelah mencatatkan surplus perdagangan bulanan yang pertama dalam lima bulan.

Di Jepang, benchmark rata-rata Nikkei dibuka naik 0,02% ke 8.851,02, sementara yang lebih luas Topix turun 0,09 persen menjadi 763,95.

Saham Seoul dibuka flat, di mana investor mengambil nafas sejenak dari reli baru-baru ini dan menunggu sinyak lebih lanjut untuk memberikan tambahan momentum.

Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) turun 0,1 persen ke 1.955,80.

IHSG Konsolidasi, Akumulasi 7 Saham Jagoan!

INILAH.COM, Jakarta – Untuk jangka menengah-panjang, tren IHSG masih bullish. Tapi, untuk jangka pendek terkonsolidasi dengan risiko turun hingga 3.910-3.887. Inilah 7 saham jagoannya.

Pada perdagangan Kamis (26/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,83 poin (0,50%) ke level 3,983.434 dengan intraday tertinggi 3.983,506 dan terlemah 3.950,735. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,51 poin (0,50%) ke posisi 702,055.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, secara keseluruhan, pertumbuhan di Asia diekspektasikan pada tahun 2012 menjadi 7,3%. Sementara itu, Inggris juga diprediksikan akan mengalami resesi ganda pertama dalam 30 tahun lebih. GDP Inggris turun 0,2% dari 0,6%.

Menurutnya, ekonomi Inggris akan berkontraksi lagi tahun ini. Sementara dari negeri Paman Sam, The Fed masih akan tetap menjaga tingkat suku bunga rendah hingga pertengahan 2013. “Juga, dengan target pertumbuhan ekonomi AS sekitar 1,8% pada tahun 2012,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/1).

Di Afrika, lanjutnya, efek kelesuan ekonomi global cenderung terbatas di Afrika Selatan, dengan wilayah keseluruhan sekitar tumbuh 5,5% tahun ini, yang merupakan kedua tercepat setelah Asia. “Dampak terbesar perlambatan kemungkinan akan terasa di pusat Eropa dan Eropa Timur, yang memiliki hubungan perdagangan yang solid dengan ekonomi zona euro,” imbuhnya.

Dari dalam negeri, investor asing sudah singgah di Indonesia dengan ‘membawa’ capital inflow Rp4 Triliun sejak awal 2012. “Sekarang terjadi masa konsolidasi IHSG dan saatnya akumulasi saham sebelum indeks bergerak ke atas level 4.000,” timpal David.

Dia melanjutkan, ekpektasi inflasi Indonesia cenderung tinggi karena naiknya harga pangan (khususnya harga beras) karena belum masuk masa panen. “Namun hal ini adalah siklikal, memang terjadi setiap tahunnya, jadi bukan event yang luar biasa,” ujar dia.

Pada 2011, lanjutnya, kebijakan pemerintah mumpuni membawa inflasi jauh lebih rendah dari 2010 (6,96%) ke 3,79% dengan menjaga kecukupan pasokan kelancaran distribusi, serta stabilisasi harga pangan dan energi sebagai kontributor utama inflasi. “Inflasi Januari diproyeksikan akan lebih rendah dari bulan Desember 2011,” ucapnya.

Secara teknikal, menurut David, view market untuk Jumat (27/1) akhir pekan adalah sebagai berikut: Setelah lima kali (5x) gagal menembus level psikologis, IHSG masih sangat fluktuatif dalam perdagangan intraday-nya, berdeviasi tipis di level rata-rata 3.963.

Menurutnya, IHSG bergerak mixed dalam trading range seminggu terakhir, bermain aman di zona sempit antara support 3.939 dan resistance 4.002. “Secara tren jangka menengah dan panjang masih bullish. Tren jangka pendek terkonsolidasi. Risiko penurunan hingga 3.910—3.887,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Danamon (BDMN) PT BW Plantation (BWPT), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Timah (TINS). “Saatnya akumulasi beli saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Pasar Komoditas Menjanjikan, Lirik Saham Ini

INILAH.COM, Jakarta - Sektor komoditas bisa menjadi andalan dalam kondisi perekonomian yang masih belum menentu tahun ini.

Pengamat pasar modal Parto Kawito menyatakan, kondisi pasar saham saat ini masih belum menentu terutama disebabkan oleh krisis Eropa. "Kalau di AS sudah mulai pemulihan. AS mempertahankan suku bunganya tetap rendah, " tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta.

Ia menilai, dalam kondisi yang sensitif ini sebaiknya bersikap hati-hati dalam memilih saham untuk dikoleksi. "Pilih saham yang tahan banting, seperti sektor komoditi," ungkapnya. Menurutnya, saham sektor ini akan 'terangsang' dengan kondisi pasar komoditas tahun ini yang masih positif serta potensi meningkatnya permintaan minyak dunia.

Berdasarkan riset Standard Chartered Bank, permintaan komoditas dari negara berkembang pada tahun ini diperkirakan masih cukup kuat. Selain permintaan minyak mentah dunia yang juga diperkirakan akan meningkat.

"Kami memperkirakan permintaan minyak mentah meningkat di 2012, namun kombinasi dari sentimen buruk dan kelonggaran pasar seiring perbaikan suplai mungkin memberi tekanan harga di kuartal pertama 2012,” ungkap Global Head of Commodities Research Standard Chartered Bank Hsi Han Pin, beberapa waktu lalu.

Adapun saham-saham yang direkomendasikannya adalah saham PT Petrosea (PTRO), PT Indika Energy (INDY), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA). Ia menilai, saham-saham ini memiliki kondisi fundamental yang baik di luar sentimen yang mengiringinya. "Buy on weakness," tuturnya. [mdr]

Mayoritas bursa Jepang dilanda aksi jual

TOKYO. Bursa Jepang kembali mencatatkan penurunan pagi ini. Pada pukul 09.08 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% menjadi 8.836,22. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 762,46. Dari delapan saham yang turun, hanya ada satu saham yang naik.

Beberapa saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Sony Corp yang turun 1.5%, Nintendo Co yang turun 5,9%, dan Mitsubishi Corp naik 1,1%.

Penurunan bursa Jepang ini dipengaruhi oleh data penurunan penjualan rumah dan peningkatan klaim pengangguran AS. Hal tersebut menyebabkan outlook bagi kinerja eksportir Asia menjadi buram.

"Investor mungkin terlalu optimistis dengan ekonomi AS," jelas Kenichi Hirano, general manager and strategist Tachibana Securities Co di Tokyo.

Setelah dua hari naik, bursa Asia pagi ini turun

TOKYO. Setelah ditransaksikan melesat selama dua hari terahir, pagi ini mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Asia memerah. Pada pukul 09.16 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di level 122,57. Sepanjang pekan ini, indeks MSCI Asia sudah naik 1,5%.

Sejumah saham yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: James Hardie Industries SE yang turun 0,4% di Sydney, Nintendo Co turun 5,6% di Tokyo, dan Inpex Corp naik 2% di Tokyo.

Data penjualan rumah AS yang secara tidak terduga menurun menjadi salah satu penyebab penurunan bursa Asia. Selain itu, yen juga menguat terhadap dolar AS sehingga menyebabkan outlook eksportir bagi perusahaan Asia menjadi negatif.

"Kondisi ekonomi saat ini masih diwarnai ketidakpastian. Sebagian kawasan mencatatkan kenaikan, sementara di sebagian lainnya masih tetap melemah," jelas Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd di Melbourne.

Wall Street Bergerak Tipis

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street bergerak tipis pada perdagangan Kamis (26/1) setelah data penjualan rumah baru melemah.

Indeks Dow Jones turun 0,1% ke 12.734, indeks Nasdaq naik 0,4% ke 2.805, dan indeks S&P turun 0,5% ke 1.318. Pelemaan Dow dipimpin saham AT & T yang turun 2,5% dan saham HP turun 1,1%. Meskipun melemah tetapi saham bluechip untuk pekan keempat menguat untuk pertama kalinya sejak Desember 2010. Indeks S&P melemah tertekan saham sektor energi dan telekomunikasi. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Selain menetapkan suku bunga mendekati nol persen, The Fed juga menetapkan target inflasi sebesar 2%. Kebijakan langka ini untuk mengakomodasi pemulihan ekonomi AS.

"Pelemahan hari ini karena saham yang melemah telah mengalami penguatan hingga pekan ketiga bulan ini. Investor mengambil beberapa keuntungan," kata Marc Pado, US strategi pasar dan analis teknis di Cantor Fitzgerald.

Indeks digerakkan saham Apple yang turun 2,03%, saham Caterpllar yang naik 2,07%, saham 3M naik 1,2%, saham AT & T turun 2,5%.

Untuk data penjualan rumah baru pada bulan Desember dinilai mengejutkan. Untuk pertama kalinya menurun dalam empat bulan terakhir ke 307.000. "Kami melihat tanda-tanda seperti perlambatan PDB dan lesunya pemulihan dalam pasar tenaga kerja. Laba perusahaan belum besar dan tidak ada yang dapat menopang penguatan lebih lanjut untuk indeks," kata Todd Schoenberger, managing direktur Perdagangan LandColt.

IHSG Dinaungi Kelesuan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat meski sempat terdampak di teritori negatif. IHSG menguat berkat rebound saham-saham berkapitalisasi besar seperti Astra International.

Pada perdagangan Kamis (26/1/2012), IHSG akhirnya ditutup menguat 19,829 poin (0,50%) ke level 3983,434. Indeks LQ 45 juga menguat 3,510 poin (0,50%) ke level 702,055.

Koreksi di lantai bursa diprediksi akan berlanjut lagi pada perdagangan Jumat (27/1/2012). Investor memilih konsolidasi di perdagangan terakhir pekan ini, di saat bursa global sedang mengalami kelesuan.

Bursa Wall Street tadi malam akhirnya ditutup melemah lagi. Investor kembali menghentikan aksi perburuan saham-sahamnya dipicu oleh rendahnya angka penjualan rumah dan juga laporan keuangan perusahaan yang beragam.

Pada perdagangan Kamis (26/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 22,33 poin (0,18%) ke level 12.734,63. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 7,63 poin (0,58%) ke level 1.318,43 dan Nasdaq melemah 13,03 poin (0,46%) ke level 2.805,28.

Bursa-bursa Asia juga mengalami perdagangan yang tipis. Berikut posisi bursa regional Jumat pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 3,05 poin (0,03%) ke level 8.846,42.
  • Indeks KOSPI melemah tipis 5,01 poin (0,26%) ke level 1.952,17.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin bergerak menguat terbatas ditengah sepinya sentimen positif. Pasar juga masih menanti angka inflasi Januari yang diperkirakan akan tinggi menyusul dampak dari kenaikan harga beras. Disisi lain kami melihat antisipasi akan laporan kinerja emiten tahun buku 2011 juga belum terefleksi di pasar. Kami perkirakan indeks akan fluktuatif dengan kecenderungan menguat pada kisaran support-resistance : 3.963-4.000.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil rebound dengan resistance terdekat saat ini berada di level 4001. Dari pergerakan indikator teknikal, Stochastic masih bergerak downtrend dan RSI mencoba untuk bergerak reversal. Pada perdagangan Jumat (27/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3947-4028 dengan kecenderungan menguat. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BUMI, AALI, dan ENRG.

Indosurya:
Pada perdagangan Jumat (27/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.925-3.965 dan resistance 3.996-4.009. IHSG membentuk pola menyerupai hammer . Posisi candle sedikit di atas middle bollinger bands. MACD masih bergerak turun dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic masih melemah namun, masih bergerak di sekitar area overbought. Sentimen positif dan negatif saling menunjukkan kekuatannya. IHSG pun bisa bergerak mix pada hari ini dengan peluang terjadinya koreksi tipis. Tetapi, potensi pelemahan ini bisa sedikit berkurang bila pergerakan bursa saham Asia bisa mengalami penguatan.

(qom/qom)

Data ekonomi AS menyokong harga minyak

MELBOURNE. Harga kontrak minyak kian mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir. Pada pukul 10.27 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret berada di level US$ 99,85 sebarel di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak naik 30 sen menjadi US$ 99,70 ber barel, tertinggi sejak 19 Januari lalu. Jika dihitung, harga minyak sudah melejit 14% pada pekan ini dan 17% lebih tinggi dalam kurun setahun terakhir.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik 98 sen atau 0,9% menjadi US$ 110,79 sebarel di ICE Futures Europe exchange.

Sejumlah faktor disinyalir menjadi penyebab kenaikan harga minyak. Salah satunya adalah adanya sinyal pemulihan ekonomi AS, yang merupakan negara konsumsi minyak terbesar dunia.

Hal itu dapat dilihat dari data pemesanan barang-barang tahan lama yang melejit melampaui prediksi pada Desember lalu. Data terpisah pada pekan ini juga menunjukkan kenaikan permintaan bensin AS.

Dolar bergerak menuju pelemahan mingguan

TOKYO. Pergerakan dolar bergerak menuju pelemahan mingguan terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Pada pukul 08.57 waktu Tokyo, nilai tukar dolar berada di level US$ 1,3100 per euro dari US$ 1,3109 kemarin. Sedangkan posisi dolar tak banyak berubah di level 77,48 yen. Nilai tukar euro berada di level 101,50 yen dari 101,53 kemarin.

Pelemahan dolar terjadi sebelum dirilisnya data ekonomi AS yang diprediksi perekonomian akan meningkat pada kuartal keempat. Hal itu yang lantas memangkas tingkat permintaan mata uang AS.

"Perekonomian AS terlihat cukup stabil pada saat ini. Hal itu akan menyokong sentimen risiko di market. Langkah mundur the Fed menyebabkan aksi jual pada dolar," papar Junichi Ishikawa, analis IG Markets Securities Ltd.

Sekadar tambahan, posisi dolar sudah melemah 1,3% versus euro pada pekan ini. Namun, mata uang AS ini terapresiasi 0,6% terhadap yen sejak 20 Januari lalu.

Data AS Angkat Rupiah, Yunani Mengancam

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/1) diprediksi menguat seiring positifnya rilis data makro ekonomi AS. Tapi, sentimen debt swap Yunani membatasinya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya karena mendapat dukungan dari berlanjutnya euforia bursa saham global pascakomitmen diperpanjangnya suku bunga rendah oleh Bank Sentral AS, The Fed hingga akhir 2014. Semula, suku bunga rendah hanya akan dipertahankan hingga pertengahan 2013.

Kondisi itu, juga didukung oleh membaiknya indikator ekonomi Amerikan Serikat semalam dan data lain yang akan dirilis hari ini. "Karena itu, rupiah berpeluang menguat dalam kisaran 8.900-9.000 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Semalam, lanjut Firman, dirilis angka penjualan rumah yang sudah diperkirakan membaik. "Angkanya sudah diperkirakan naik jadi 321 ribu untuk Desember 2011 dari bulan sebelumnya 315 ribu," ujarnya.

Lalu, kata dia, hari ini, AS juga akan merilis data Gross Domestic Product (GDP) yang juga sudah diprediksi membaik. "GDP AS diperkirakan naik ke level 3% untuk kuartal IV-2011 dari angka kuartal sebelumnya 1,8%," ungkap Firman.

Hanya saja, ucap dia, penguatan rupiah tidak akan signifikan mengingat data AS semalam sebagian sudah diprekirakan variatif. "Meski angka penjualan rumah bagus, tapi klaim pengangguran AS sudah diperkirakan meningkat jadi 370 ribu dari sebelumnya 352 ribu," paparnya.

Selain itu, pasar juga masih memantau perkembangan di Eropa mengingat yield oblgasi pemerintah Portugal terus naik seiring kekhawatiran bahwa Yunani tidak bisa mengamankan pencairan dana bailout-nya pada awal Maret 2012. "Sebab, jika Yunani default,korban berikutnya adalah Portugal," timpalnya.

Di sisi lain, pasar juga kemungkinan tidak akan mendapatkan kata sepakat soal debt swap antara Yunani dengan kreditor swasta. "Proses untuk itu bakal panjang," tutur Firman

Sejauh ini, lanjutnya, kreditor swasta inginkan yield 4% sedangkan Athena dan Uni Eropa ingin 3,5%. "Negosiasi baru saja dimulai sehingga akan sulit mendapatkan kesepakatan dalam waktu dekat. Semua itu, akan menahan penguatan rupiah lebih jauh," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (26/1) ditutup melemah 75 poin (0,84%) ke level 8.960/8.970 per dolar AS.

IHSG Berpotensi Melemah, Lakukan 'BoW'

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada Jumat (27/1) diprediksikan melemah karena profit taking dan tekanan jual. Buy on weakness saham-saham berikut ini.

Pengamat pasar modal Alwi Assegaff dari Universal Broker memperkirakan, aksi ambil untung masih belum selesai. Tekanan jual masih akan menyulitkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk kembali berada di atas 4.000.

Indikator teknikal memperlihatkan pola deadcross pada stochastic, setelah sebelumnya pola shooting star terbentuk di candlestick-nya. Kedua pola ini menguatkan konfirmasi IHSG masih didominasi pergerakan seller.

“Potensi penurunan IHSG akan mengarah ke area support 3.900-3.924,” katanya, kepada INILAH.COM.

Sebenarnya, kata Alwi, sentimen positif dari bursa Wall Street lumayan kuat setelah Bank Sentral As The Fed memutuskan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah untuk memacu pertumbuhan.

Sementara untuk mencegah kekeringan likuiditas, The Fed masih akan meneruskan program pembelian obligasi pemerintah Amerika. Keputusan Fed membuat euro kembali menguat terhadap dolar AS.

Namun Eropa masih menunggu penyelesaian kesepakatan kreditur-kreditur Yunani dengan Uni Eropa (UE) dan Bank Sentral Eropa (ECB). Sebab, jika skema restrukturisasi utang Yunani yang diajukan para kreditur tak disetujui EU dan ECB, maka Yunani kembali beresiko selective default.

“Ini menyebabkan sentimen eksternal mixed dan pelaku pasar domestik lebih memilih untuk profit taking sementara ini,” lanjut Alwi.

Kondisi ini, lanjutnya, dengan kemungkinan penurunan IHSG berlanjut ke area 3.924-3.900, investor bersiap untuk bargain hunting. Yakni pada saham-saham yang tren jangka pendeknya masih bullish. Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa saham.

Diantaranya Unilever Indonesia (UNVR), Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Buy on weakness saham-saham tersebut di atas,” Alwi merekomendasikan.

UNVR trennya masih bullish,saat ini sedang terkoreksi mendekati level support 20.100. Sedangkan saham-saham perbankan tertolong upgrade rating investasi, karena memudahkan pendanaan dengan menerbitkan subdebt atau obligasi.

“Mengingat perbankan sedang ‘dipaksa’ menurunkan deposit rate-nya, sementara ruang gerak untuk memaksimalkan margin penyaluran kredit terbatas,” paparnya.

Selain itu, Alwi juga merekomendasikan beli saham Antam (ANTM), yang berpotensi memecah level resistan 1.850. Ini terindikasi di TA-nya yang membentuk pola long wait candle stick, sementara stockhastic sedang mencoba bullish cross over.

“Selain itu juga disebabkan terus meningkatnya harga emas dunia hingga mencapai 1.700, berpotensi mengarah ke 1.750,” tandasnya. [nat]

Inilah Daftar Saham Pilihan, Jumat (27/1)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada perdagangan Jumat (27/1) mulai spekulasi bullish di kisaran 3.925-4.025.

Demikian dikatakan analis saham AM Capital, Andre Mahardika, kemarin. IHSG masih mengkonfirmasi koreksi dalam pekan ini. "Namun pada trend analisa saya, IHSG ada potensi naik kembali dengan adanya konfirmasi spekulasi bullish lemah pada trend jangka pendek," katanya.

Dari sthocastic, IHSG masih mengkonfirmasi koreksi jangka pendek. Dari William R%, IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan namun terbatas indikasi spekulasi bullish. Dari DMI, IHSG mash bullish pada trend D+ dan D-. Sedangkan dari MACD, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka menengah.

"Saya menyimpulkan IHSG masih akan berpotensi bullish namun masih bullish lemah, dan kenaikan IHSG diperkirakan masih akan terbatas mendekati 4025," jelasnya.

Untuk hari ini, saham yang layak dicermati adalah JSMR. Menurut Andre, secara teknikal saham JSMR masih akan berpotensi bullish jangka pendek. Untuk rekomendasi beli di 4.200-4.225 dan jual di 4.275-4.350 dengan stop loss di 4.100. "Saya menyimpulkan saham JSMR boleh masuk pada harga rekomendasi dan lakukan trading jangka pendek di saham JSMR.

IHSG kemarin ditutup menguat 19,83 poin atau 0,5% ke 3.983,43. Volume perdagangan mencapai 4,3 miliar saham senilai Rp3,5 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp285,8 miliar.

Sedangkan pelaku pasar modal, Iwan Firmansyah merekomendasikan saham ARNA dengan support di 380 dan break di 410 serta target harga di 475. Untuk saham BKSL akumulasi di 245-255 dengan support di 245, break di 225 dengan target price di 285.

Sementara saham ASII dengan support di 77.700 dengan target price 79.650. Saham BBRI dengan support di 6.900, break di 7.000 dan target price di 7.200. BMRI support di 6.900, berak di 7.050 dan TP di 7.150.

Kenaikan IHSG Solid Hingga Akhir Januari

INILAH.COM, Jakarta – Hingga akhir Januari, penguatan IHSG diprediksi solid menuju 4.100. Faktor capital inflow, regional, kebijakan The Fed, nilai tukar rupiah, dan kinerja emiten jadi katalisnya.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan hal itu. Menurutnya, level resistance psikologis 4.000 bakal ditembus Jumat (27/1) ini. Sementara itu, level support IHSG berada di level 3,848.

Dia menegaskan, jika resistance ditembus, resistance kuat indeks berada di 4.038. Jika ditembus, 4.100 bisa dicapai akhir Januari ini. Dia merekomendasikan positif saham PTPP, INDY, INDF, dan ASRI. “Untuk mid term, bisa di-hold. Untuk trading harian pun tak masalah saham-saham tersebut,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (26/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,83 poin (0,50%) ke level 3.983,434 dengan intraday tertinggi 3.983,506 dan terlemah 3.950,735. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,51 poin (0,50%) ke posisi 702,055.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali menguat ke level 3.983. Bagaimana Anda melihat arahnya akhir pekan ini?
Saya melihat, market masih solid hingga akhir Januari ini. Hingga Kamis (26/1), memang asing net sell hingga Rp285,8 miliar. Tapi, net buy asing year to date bulan ini sebesar Rp3,7 triliun. Artinya, capital inflow masih tersisa Rp3,5 triliun selama Januari 2012. Hingga akhir bulan ini capital inflow masih akan positif hingga lebih dari Rp4 triliun sehingga faktor January Effect benar-benar terasa di market.

Selain faktor capital inflow?
Sentimen regional saat ini cukup positif, berita dari The Fed yang memperpanjang keputusan suku bunga rendahnya juga sudah diketahui pasar. Bursa Eropa kemarin dibuka menguat. Dan jika dilihat dari year to date-nya, hampir semua bursa di dunia sejak awal tahun, bursa regional dan global semuanya positif. Semua itu, karena faktor January Effect, dan faktor earning season pada kuartal IV-2011 yang dirilis bulan ini. Misalnya saja, di AS, Apple merilis kinerja keuangannya yang sangat kinclong di atas ekspektasi pasar.

Bagaimana dengan ekspektasi kinerja keuangan emiten di dalam negeri?
Sekarang, pasar masih wait and see pada earning report untuk kuartal IV-2011 dan beberapa aksi korporasi dari perusahaan-perusahaan yang akan melakukannya. Kinerja keuangan emiten di sektor tambang akan terdorong oleh kenaikan harga minyak pada kuatal IV-2011. Begitu juga dengan penjualan di sektor consumer good yang bakal jadi pendongkrak kuat laba emiten di sektor ini. Pada saat yang sama, pergerakan rupiah juga sudah mulai stabil di bawah level 9.000 per dolar AS.

Level support dan resistance IHSG?
Level resistance psikologis 4.000 bakal ditembus Jumat (27/1) ini. Sementara itu, level support IHSG di level 3,848. Jika resistance ditembus, resistance kuat indeks berada di 4.038. Jika ditembus, 4.100 bisa dicapai akhir Januari ini.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan untuk sektor infrastruktur, strong buy PT Pembangunan Perumahan (PTPP) yang akan coba tembus Rp640; PT Indika Energy (INDY) dengan target Rp2.725 untuk sektor pertambangan, karena sedang melanjutkan rally-nya; dari sektor consumer good, PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target harga Rp5.000; dan saham di sektor properti seperti PT Alam Sutera Realty (ASRI) dengan target Rp510 hingga akhir Januari ini bisa tercapai atau awal Februari.

Strategi trading-nya secara umum?
Untuk mid term, bisa di-hold. Untuk trading harian pun tak masalah saham-saham tersebut. Untuk saham bluechip secara umum, saya menyarankan buy on weakness. Sebab, dari beberapa saham bluechip kelihatan rally dan dari rally tersebut beberapa di antaranya sedang dilanda profit taking. Sekarang, sudah mulai tampak kembali reversal (balik arah) naik menembus resistance berikutnya.

Meski dibuka positif, Wall Street berakhir merah

NEW YORK. Saham-saham yang ditransaksikan di bursa AS mayoritas menurun. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 1.318,43. Sedangkan indeks Dow Jones turun 0,2% menjadi 12.734,63. Padahal sebelumnya, kedua indeks acuan itu sempat naik ke zona hijau.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Wells Fargo & Co dan Fifth Third Bancorp yang anjlok masing-masing 3%. Lantas ada pula PulteGroup Inc dan Lennar Corp yang turun lebih dari 2,3%. Sedangkan AT&T turun 2,3%.

Sementara itu, sektor perbankan merupakan sektor yang mencatatkan penurunan terbesar dalam indeks S&P 500. Penurunan sektor ini akibat kecemasan investor mengenai kemampuan industri perbankan untuk meningkatkan profit setelah the Federal Reserve menetapkan suku bunga acuan di rekor terendah.

Selain dipengaruhi oleh penurunan sektor perbankan, Wall Street melempem setelah report menunjukkan bahwa tingkat penjualan rumah baru secara tidak terduga mencatatkan penurunan.

"Kita masih berada di wilayah yang berisiko. Merupakan hal yang prematur untuk berpikir bahwa semua masalah sudah diselesaikan," jelas Bruce McCain, chief investment strategist KeyCorp di Cleveland.

Sekadar informasi, indeks S&P 500 sudah menanjak 4,8% di sepanjang tahun ini.

Reli Terhenti, Wall Street Terkoreksi

New York - Penguatan di bursa Wall Street terganggu. Investor kembali menghentikan aksi perburuan saham-sahamnya dipicu oleh rendahnya angka penjualan rumah dan juga laporan keuangan perusahaan yang beragam.

Koreksi menyapa S&P 500 setelah menguat hingga 5% sepanjang tahun ini. Investor kini mulai melihat kemungkinan pelemahan indeks saham untuk beberapa waktu ke depan.

"Pasar lelah dan dalam kondisi jenuh beli, serta kami melihat sebagian laporan keuangan yang seperti itu hari ini," ujar McMillan, presiden McMillan Analysis Corp seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/1/2012).

Saham-saham sempat dibuka menguat, didorong sentimen positif hasil pertemuan Bank Sentral AS yang mempertahankan suku bunga rendah 0% paling tidak hingga tahun 2014. Hal itu langsung mendorong minat beli aset-aset yang berisiko. Namun pasar berbalik arah setelah keluarnya data yang mengecewakan.

"Setelah reli lain berkat berita ekonomi yang positif, para pembeli kini mulai kehilangan 'bahan bakar," tambah McMillan.

Pada perdagangan Kamis (26/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 22,33 poin (0,18%) ke level 12.734,63. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 7,63 poin (0,58%) ke level 1.318,43 dan Nasdaq melemah 13,03 poin (0,46%) ke level 2.805,28.

Pelemahan Dow Jones tertahan oleh kenaikan saham Caterpillar hingga 2,1% menjadi US$ 111,31. Produsen alat berat itu mencatat kenaikan laba yang melebihi ekspektasi Wall Street.

Saham-saham yang berhubungan dengan sektor perumahan memimpin pelemahan, setelah data menunjukkan penjualan rumah untuk keluarga tunggal turun pertama kalinya dalam 4 bulan pada Desember. Angka ini mengikuti penjualan rumah tunda yang juga rendah. Data itu mengikis optimisme bahwa sektor perumahan mungkin telah mencapai dasarnya.

Toll Brothers Inc melemah 5% menjadi US$ 22,07, dengan indeks sektor perumahan PHLX melemah 1,3%. Saham perbankan yang terkait pemulihan sektor perumahan juga melemah dengan indeks bank KBW turun 2,2%.

Perdagangan berjalan ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange sebesar 7,9 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian sepanjang tahun ini.

(qom/qom)