Jumat, 22 Juli 2011

Membaiknya data manufaktur AS bikin harga minyak menanjak

Membaiknya data manufaktur AS bikin harga minyak menanjak
SYDNEY. Kontrak harga minyak dunia kembali menanjak naik. Dengan demikian, lonjakan harga minyak sudah terjadi selama empat minggu belakangan. Investor bertaruh, permintaan minyak akan melonjak di tengah membaiknya pertumbuhan manufaktur AS. Pelaku pasar juga optimistis, Eropa akan berhasil menghambat penyebaran krisis utang di kawasan tersebut.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September naik 48 sen menjadi US$ 99,61 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.13 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 99,37 per barel. Kemarin, harga minyak naik 73 sen menjadi US$ 99,13 sebarel, yang merupakan level tertinggi sejak 14 Juni lalu. Jika dihitung, kenaikan harga minyak sudah mencapai 2,2% pada minggu ini dan 25% dalam setahun terakhir.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 0,5% menjadi US$ 117,51 per barel di ICE Futures Europe Exchange, kemarin.

"Data dari AS menunjukkan adanya secercah harapan mengenai perekonomian. Sepertinya Eropa sudah mencapai kesepakatan mengenai Yunani. Dengan prospek perekonomian di kawasan itu, ada prediksi permintaan minyak akan kembali pulih," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar