Jumat, 22 Juli 2011

Descending Triangle: Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (22/7) diprediksi konsolidasi cenderung menguat. Secara teknikal, mata uang RI ini membentuk formasi decending triangle.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah akan melanjutkan tren konsolidasinya dengan kecenderungan menguat. Sebab, secara teknikal juga membentuk formasi Descending Triangle yang mengindikasikan konsolidasi.

Menurutnya, line teratas dari triangle-nya di level 8.545 dan maksimal di 8.550. Sedangkan line terbawahnya dari triangle itu di level 8.530 dan maksimal di level 8.522. Jika tembus di bawah level tersebut akan ada arah penguatan rupiah lebih jauh yang lebih jernih. "Selama rupiah terperangkap dalam triangle-nya itu, pergerakan rupiah akan ranging dalam kisaran tersebut," katanya kepada INILAH.COM.

Sementara itu, lanjutnya, dari dalam negeri belum ada kabar baru yang bisa berpengaruh pada pergerakan rupiah. Dari AS pasar akan melihat laporan indeks manufaktur dari Kawasan Philadelpia. "Angkanya diperkirakan masih flat cenderung naik selema Juli 2011 karena ditopang oleh industri otomotif," imbuh Christian.

Indeks Manufaktur AS diperkirakan positif 2,17 dari sebelumnya -7,7. Tapi menurutnya, meski positif kurang membantu penguatan dolar AS. Sebab, manufaktur hanya salah satu leading indikator. "Apalagi, sebelumnya -7,7 yang merupakan penurunan cukup besar," imbuhnya.

Tapi, lanjutnya, semalam Gubernur The Fed Ben Bernanke memberikan testimoninya yang mungkin juga direspon oleh pasar hari ini. The Fed melaporkan pertumbuhan ekonomi AS. Tapi, ada juga pidato dari Presiden Fed negara bagian AS yang lain yang memberikan indikasi soal moneter. "Diperkirakan, dengan pertumbuhan AS yang masih di bawah ekspektasi, AS tidak akan mengubah moneter longgarnya sehingga memperlemah dolar AS," ucapnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (21/7) ditutup melemah 6 poin (0,07%) ke level 8.536/8.546 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar