Rabu, 19 Oktober 2011

IHSG Rebound 63 Poin Berkat Saham Tambang

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound 63 poin atas menguatnya saham-saham tambang. Beberapa investor masih main aman menunggu penyelesaian krisis utang Eropa.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.795 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.815 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG menguat 42,231 poin (1,17%) ke level 3.664,258 menyambut berita positif dinaikkannya dana talangan untuk krisis Eropa. Menghijaunya bursa-bursa regional juga turut membantu IHSG.

Aksi beli kembali ramai terjadi di lantai bursa. Saham-saham yang kemarin turun, mulai diburu kembali. Indeks pun sempat menanjak ke posisi tertinggi di 3.697,386.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG bertambah 61,759 poin (1,7%) ke level 3.683,786 atas kembali naiknya minat beli investor. Namun para pelaku pasar masih berhati-hati karena krisis utang Eropa masih menghantui.

Saham-saham unggulan yang kemarin sempat jatuh langsung diburu investor. Minat beli masih cukup tinggi meski krisis Eropa masih membayangi.

Menutup perdagangan, Rabu (19/10/2011), IHSG melaju 63,279 poin (1,74%) poin ke level 3.685,306. Sementara Indeks LQ 45 menguat 12,777 poin (1,99%) ke level 654,015.

Perburuan saham banyak dilakukan investor domestik, investor asing masing banyak lakukan aksi tunggu sambil menanti langkah nyata para pemimpin Eropa menyelesaikan krisis utang setempat.

Saham-saham tambang kembali menjadi primadona dalam perdagangan hari ini. Seluruh indeks sektoral di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau.

Nilai transaksi asing tidak seramai biasanya. Hingga sore ini pemodal asing mencatat pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 210,994 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 143.017 kali pada volume 6,807 miliar lembar saham senilai Rp 4,882 triliun. Sebanyak 214 saham naik, sisanya 30 saham turun, dan 72 saham stagnan.

Kekompakkan bursa-bursa Asia di jalur hijau mulai pecah sore ini, dan akhirnya bergerak mixed. Bursa saham China melemah karena sektor industri dan investasi asingnya turun.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore hari:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 5,97 poin (0,25%) ke level 2.377,51.
  • Indeks Hang Seng menanjak 232,76 poin (1,29%) ke level 18.309,22.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 30,63 poin (0,35%) ke level 8.772,54.
  • Indeks Straits Times melemah tipis 8,86 poin (0,33%) ke level 2.715,83.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.250 ke Rp 69.300, Multibreeder (MBAI) naik Rp 800 ke Rp 14.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 600 ke Rp 19.600, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 340.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 600 ke Rp 7.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp 300 ke Rp 4.500, Mayora (MYOR) turun Rp 50 ke Rp 13.900, dan Jembo Cable (JECC) turun Rp 50 ke Rp 520.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar