Rabu, 19 Oktober 2011

Sentimen AS-Eropa Picu Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (19/10) diprediksi konsolidasi. Sebab, sentimen Eropa masih negatif sedangkan AS bisa positif.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan,peluang konsolidasnya rupiah hari ini bahkan hingga akhir pekan karena tarik menarik sentimen AS dan Eropa. Di satu sisi, situasi Eropa semakin tidak pasti menjelang European Union Summit yang puncaknya pada Minggu, 23 Oktober 2011.

Ketidakpastian itu, setelah Menteri Keuangan Jerman Wolfgan Schauble, Selasa (22/3) waktu setempat menyatakan, resolusi krisis utang Eropa tidak akan tercapai secara definitif pada 23 Oktober. "Kondisi ini akan memberikan tekanan negatif bagi rupiah," katanya kepada INILAH.COM.

Dia memperkirakan, rupiah akan konsolidasi dalam kisaran 8.750-8.900 per dolar AS. "Sebab, di lain pihak, semalam Gubernur The Fed Ben Bernanke menyampaikan pidatonya," ucap Firman.

Sebelumnya, lanjutnya, pasar sudah menduga, Ben akan memberikan isyarat digulirkannya kembali stimulus (Quantitative Easing tahap ketiga) jika perekonomian AS memburuk. "Ini akan meneguhkan, pernyataan Gubernur The Fed dari distrik Chicago Charles Evans sebelumnya," tuturnya.

Menurutnya, Evans sudah memberikan isyarat perlunya Quantitative Easing (QE) tahap ketiga jika perekonomian AS terus melambat. "Karena itu, pergerakan rupiah lebih terkonsolidasi dibandingkan menguat atau melemah," paparnya.

Pada saat yang sama, menjelang penutupan pasar hari ini, pada pukul 15.30 WIB, pasar juga akan dihadapkan pada BOE Meeting Minustes. Ini akan mendorong penguatan dolar AS. "Sebab, pertemuan tersebut akan memberikan alasan mengapa Bank of England (BoE) menggulirkan quantitative easing tahap kedua," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (18/10) ditutup menguat tipis 1 poin saja (0,01%) ke level 8.815 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar