Kamis, 03 November 2011

Analis: IHSG akan bergerak variatif karena sentimen AS dan Eropa

JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (2/11), indeks Dow Jones ditutup naik 178 point (1,53%) ke level 11.836. Kenaikan itu terjadi setelah Bank Sentral AS mengatakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut semakin baik dari waktu ke waktu.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (2/11) ditutup naik 78 point (2,12%) ke level 3.763,03 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp 295,6 miliar. Saham yang paling banyak dijual antara lain BORN, BBRI, BUMI, ADRO dan BBCA.

"Secara teknikal, IHSG kemarin bergerak rebound dengan candlestick membentuk pola hanging man dengan volume lebih besar dalam dua hari terakhir yang mengindikasikan sinyal bullish reversal," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Sementara, lanjut Betrand, dilihat dari pergerakan indikator tampak MA20 bergerak naik mendekati MA60 namun, stochastic masih bergerak downtrend.

eTrading memprediksi, pada perdagangan hari ini (2/11), IHSG berpotensi menguat dan akan bergerak pada kisaran 3.710-3.829 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan adalah DOID, ICBP dan SMGR.

Kepala Riset Universal Broker Satrio Utomo menambahkan, kenaikan dari indeks Dow Jones Industrial (DJI) sebesar 1,53% sebenarnya adalah sebuah sentimen positif. "Akan tetapi, sentimen negatif terbaru dari perkembangan krisis di Eropa, kembali menghantui kenaikan IHSG. Sentimen negatif ini muncul setelah Jerman dan Perancis mengancam akan mengeluarkan Yunani dari Zona Euro apabila dalam referendum, ternyata hasilnya adalah penolakan rakyat Yunani terhadap paket bailout," papar Tomi.

Tomi meramal, IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak bervariasi pada kisaran lebar, 3.725-3.850. "Hanya penutupan di bawah 3.725 yang akan memberikan signal negatif pada IHSG," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar