Kamis, 03 November 2011

Emas potensial mencetak rekor tahun depan

Emas potensial mencetak rekor tahun depan
JAKARTA. Kecemasan terhadap masa depan ekonomi Eropa justru mampu memoles logam mulia. Kemarin (2/11), harga emas pengiriman Desember 2011 di Divisi Comex bursa New York, naik 0,8% jadi US$ 1.726,1 per ons troi.

Rencana Yunani menggelar referendum terkait persetujuan paket bantuan Uni Eropa menjadi isu utama di pasar finansial global saat ini. Anggota parlemen Yunani kabarnya menyetujui kebijakan penyelamatan krisis utang.

Masalahnya, mayoritas rakyat Yunani menolak bantuan tersebut dengan alasan paket itu menuntut pengetatan anggaran domestik. Seperti kenaikan pajak properti, pemotongan gaji, bahkan mungkin pemutusan hubungan kerja.

Jika referendum membuahkan hasil yang bertolak belakangan dengan harapan pemerintah, Yunani terancam gagal bayar utang alias default. Kondisi itu berpotensi merembet ke negara lain di Eropa. Kecemasan inilah yang mendorong pemilik modal kembali mendekap emas.

Tren menanjak

Selama ini emas adalah "mata uang" alternatif di saat krisis. "Saya rasa kita akan melihat kenaikan harga emas terus berlanjut sampai ada perubahan di wilayah moneter dan politik," ujar Michael Cuggino, Direktur Pacific Heights Asset Management kepada Bloomberg, kemarin.

Analis melihat krisis utang Eropa tidak akan selesai dalam tempo singkat. Pertumbuhan ekonomi global tahun depan terancam stagnan, sehingga mengerek harga emas.

Harga emas berpeluang menembus rekor baru menjadi US$ 1.950 per ons troi di akhir kuartal pertama tahun depan. Ini adalah median prediksi 10 analis papan atas yang menjadi responden Bloomberg.

Analis menilai, sistem keuangan global telah kehilangan kepercayaan. Di sisi lain, investor membutuhkan safe haven. "Ini saat sempurna bagi emas," ungkap Ronald Stoeferle, analis Erste Group Bank AG di Wina. Bloomberg mencatat, Stoeferle termasuk salah satu analis yang prediksinya paling akurat dalam tiga bulan terakhir.

Analis Menara Mas Futures, Abdul Azis, memperkirakan laju harga emas hingga akhir tahun ini masih tertahan di kisaran US$ 1.800-US$ 1.850 per ons troi. Besok (Kamis) hasil pertemuan reguler The Fed akan diumumkan. Jika hasilnya memuaskan, harga emas bisa terkoreksi ke bawah US$ 1.700 per ons troi. "Tapi koreksi ini tak lama karena masih ada bayang-bayang krisis Eropa," tutur Azis.

Dia melihat harga emas akhir bulan ini bisa mencapai US$ 1.800 per ons tori. Tapi laju emas selama Desember akan terbatas karena momentum laporan keuangan akhir tahun emiten. "Biasanya akan ada window dressing. Perusahaan menjaga harga saham agar tidak anjlok dan mengambil keuntungan di emas," kata Azis memprediksi.

Analis First State Futures, Iwan Cahyo, menambahkan kebutuhan uang tunai di akhir tahun cenderung tinggi. Investor lebih memilih dollar Amerika Serikat ketimbang emas. Dia melihat level resistance harga emas di akhir tahun ini US$ 1.800 per ons troi.

Iwan tetap meyakini harga emas mampu menembus US$ 1.950 per ons troi awal tahun depan. Reli emas mungkin berlanjut ke US$ 2.000 per ons troi kuartal II 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar