Kamis, 03 November 2011

Sesi Dua: Pilih Saham Bluchips yang Likuid

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diprediksi bakal bertahan pada area negatif jelang hasil KTT G20 dan hasil mosi keperyaan Parlemen Yunani atas referendum pada Jumat (4/11). Pilih saham bluechips!

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks akan melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.670 dan resistance 3.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (3/11).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh penantian pasar pada hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Cannes, Perancis pada 3-4 November 2011. Di sisi lain, investor juga mencermati rencana Yunani untuk referendum nasional dalam menentukan penerimaan bailout atau tidak dari International Monetary Fund (IMF) dan Uni Eropa.

Praska menilai, jika hasil referendum itu adalah menolak bailout, sangat berbahaya bagi Eurozone. Sebab, Yunani dipastikan akan default (gagal bayar) yang akan mengguncang negara-negara Eropa lain yang terlilit utang. Di antaranya Italia yang juga jadi pemegang obligasi Yunani. “Selain Italia, negara-negara Eropa lain yang punya eksposur ke Yunani juga bakal terdampak negatif,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Yunani juga potensial terusir dari Uni Eropa. Karena itu, referendum Yunani sangat mencemaskan bagi investor. “Orang pun cenderung wait and see atas keputusan G20 yang membahas mengenai bagaimana penyelesaian Eropa yang mengalami kesulitan dalam dua tahun terakhir,” ungkap Praska.

Di sisi lain, Perdana Menteri Yunani George Papandreou juga mengagendakan mosi kepercayaan (vote of confidence) dari Parlemen Yunani pada Jumat (4/11). Tujuannya, untuk mendapat persetujuan agenda referendum nasional pada awal Januari 2012. “Jika Parlemen setuju referendum, ketidakpastian di pasar semakin meningkat,” ucapnya.

Jika Yunani menolak bailout, menandakan negara itu tidak mengikuti atauran IMF dan Uni Eropa yang memang lebih berat. Apalagi, saat ini Uni Eropa juga sudah menangguhkan pemberian bailout senilai 8 miliar euro hingga referendum dilakukan.

Bukan hanya itu, penerbitan obligasi dari The European Financial Stability Facility (EFSF) sendiri senilai 3 miliar euro untuk penyelematan Irlandia juga ditunda. “Referendum memang masih lama, tapi jika Yunani menolak, semua progres penyelesaian krisis Uni Eropa berpotensi batal. Sebab, Yunani tidak mengikuti aturan yang dibuat IMF dan Uni Eropa,” tandasnya.

Akibatnya, saking negatifnya sentiment Yunani, positifnya laporan kinerja keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III-2011 tidak terlalu banyak membantu laju IHSG. “Begitu juga dengan deflasi 0,12% pada Oktober 2011,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham bluechip yang lebih likuid di sektor perbankan, industri dasar semen, dan konsumsi. “Ketiga sektor saham itu, tidak terpengaruh eksternal karena lebih berbasis pada di domestic demand,” ujarnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR). PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut, saat IHSG berada di bawah 3.700. Selama indeks masih di atas level tersebut, lebih baik wait and see saja,” imbuh Praska.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar