Kamis, 03 November 2011

Rupiah tergelincir ke level terlemah dalam sebulan

Rupiah tergelincir ke level terlemah dalam sebulan
JAKARTA. Kekhawatiran terhadap kondisi Yunani menyeret rupiah ke level terlemah dalam sebulan. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah tergelincir 0,8% ke Rp 9.000 per dollar AS pada pukul 9.37 WIB. Ini level terlemah sejak 3 OKtober lalu.

Pasar khawatir Yunani bakal mengalami gagal bayar, dan meninggalkan risiko bagi kawasan Euro. Sentimen itu berimbas pada surutnya permintaan terhadap aset negara berkembang. Rupiah tergerus seiring investor asing melakukan penjualan saham domestik sejumlah US$ 25 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka beli dalam tiga hari pertama di pekan ini.

Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir untuk hari keempat, setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy memangkas bantuan kepada Yunani sebesar 8 miliar euro. Mereka juga memperingatkan, Eropa akan menghentikan semua bantuan jika negara tersebut bertindak menentang rencana bailout yang disepakati pekan lalu.

Kepala divisi global market dari PT Bank UOB Indonesia Bambang Eko Joewono menilai, saham di kawasan regional tertekan, karena faktor krisis Eropa semakin menimbulkan ketidakpastian.

"Arus dana asing yang keluar menguras pasokan dollar. Bank Indonesia akan mempertahankan rupiah di level 9.000," ujar Bambang, hari ini, di Jakarta.

Pada 7 Oktober lalu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono menegaskan, bank sentral akan menjual dollar jika dibutuhkan untuk memudahkan volatilitas nilai tukar. kemarin, Hartadi melaporkan, cadangan devisa negara sekitar US$ 114 miliar per akhir Oktober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar