Rabu, 30 November 2011

Cermati Saham-saham Buyback

INILAH.COM, Jakarta - Musim buyback telah tiba. Hampir setiap bulan, bahkan pekan, publik disuguhi berita tentang rencana pembelian kembali saham yang akan dilakukan sejumlah emiten.

Pertimbangan yang mengemuka, hanya satu, harga saham yang mereka edarkan sudah berada di area murah. Dan penurunan yang terjadi bukan disebabkan oleh kinerja emiten, melainkan lebih dipicu oleh faktor gonjang-ganjing di pasar saham dunia. “Makanya, mumpung murah, sebaiknya kami melakukan buyback,” kata seorang direktur di sebuah perusahaan publik.

Dalam setengah tahun ini tercatat ada belasan perusahaan yang akan melakukan aksi ini. Sebut saja PT Bukit Asam (PTBA), PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Delta Dunia Makmur (DOID), PT Lippo Karawaci (LPKR) dan sejumlah emiten lainnya. Terakhir, yang berencana mengumpulkan kembali sahamnya yang beredar di pasar adalah PT Elnusa alias ELSA.

Hajatan ini, karena melilbatkan ratusan juta hingga miliaran saham, memang membutuhkan dana besar. PTBA misalnya menyiapkan dana lebih dari Rp2 triliun untuk membeli kembali 2,3 miliar sahamnya. Buyback akan digelar setelah mendapat persetujuan RUPSLB, 22 Desember depan. Sementara LippoKarawaci, untuk aksi yang sama, menyiapkan dana Rp600 miliar dan Ciputra Property (CTRP) menyediakan Rp 204 miliar.

Ada beberapa faktor yang mendorong perseroan mengayunkan langkah ini. Pertama, ya itu tadi, mereka menganggap harga sahamnya di pasaran sudah kelewat murah. “Sudah tak sesuai lagi dengan kinerja perusahaan,” kata sang direktur.

Kedua, lantaran adanya dana yang menganggur. Mereka optimistis, dalam jangka waktu kurang dari setahun, harga saham akan yang beredar akan kembali ke posisi normal. Dan ini, kata sang sumber, akan sangat menguntungkan ketimbang likuiditas disimpan di deposito bank.

“Saham kami memang sudah di bawah harga wajar,”kata Geroard Yusuf, Director and Corporate Secretary Borneo Lumbung Energy, beberapa hari lalu. Rencananya, BORN akan mengumpulkan kembali 707 juta saham perseroan dengan dana yang dipersiapkan Rp650 miliar.

Benar, harga BORN memang memprihatinkan. Pada maret lalu, efek ini masih diperdagangakan di kisaran Rp1.400-an. Tapi kini tinggal Rp810 (29/11). Contoh lain adalah ELSA yang terpuruk dari Rp335 di awal tahun menjadi tinggal Rp210. Sementara harga PTBA, dalam empat bulan terakhir, telah menciut lebih dari 20%.

Itu sebabnya, banyak analis yang menyarankan investor memperhatikan saham-saham yang akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Sebab, dipastikan, hanya perseroan yang berkinerja baik dan untung yang akan melakukan aksi buyback.

“Kalau pun tidak sampai kembali ke harga wajar, dalam jengka menengah, saham-saham tu bisa menghasilkan gain antara 10 hingga 15%,” kata seorang kepala riset di sebuah sekuritas asing.[mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar