Jumat, 29 April 2011

Cantiknya Saham INDY dan BUMI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Ekspektasi para pelaku pasar terhadap harga batubara dunia, hingga hari ini, masih positif. Tapi kenapa saham-sahamnya jalan di tempat?

Seiring tingginya haga minyak dunia, plus gonjang-ganjing politik yang terjadi di sejumlah negara produsen, harga batubara pun terus menanjak. Mereka memprediksi, harga batubara dunia bakal menyentuh level US$130-140 per ton tahun ini. Tapi anehnya, ramalan itu tidak terlalu mempengaruhi harga saham-sahamnya yang beredar di pasar.

Saham PT Adaro Energy (ADRO) misalnya, boleh dibilang begitu-begitu saja. Bahkan dibanding dengan pembukaan di awal tahun (Rp 2.700), efek ini mengalami penurunan 17,5%. Saham Indo Tambangraya Megah pun sami mawon. Dibanding awal tahun, harganya malah merosot 12%.

Hal serupa terjadi pada efek-efek batubara lainnya, seperti PT Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Indika Energy (INDY), PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) dan PT Harum Energy (HRUM).

Kalau tidak turun, harga saham-saham itu cenderung jalan di tempat. Hanya PT Bumi Resources (BUMI) yang menunjukkan penguatan cukup signifikan, karena selama empat bulan terakhir berhasil menguat 7,2%.

Ada apa gerangan? “Ini lantaran saham-saham batubara masih dalam masa konsoldasi,” kata seorang kepala riset di sebuah sekuritas asing. Ia begitu yakin, harga efek-efek itu akan kembali mengalami penguatan paling tidak, di pertengahan tahun ini. “Sebab permintaan batubara dunia masih tetap tinggi. Jadi tak ada alasan untuk tidak menguat,” tuturnya.

Ada dua saham batubara yang palling banyak mendapatkan rekomendasi beli dari para analis. Salah satunya adalah efek terbitan INDY. Pertimbangannya, dengan price earning ratio (PER) 9,9 kali, INDY merupakan saham batubara termurah di Asia Tenggara. Untuk itu, sejumlah analis memasang target harga di kisaran Rp5.400-5.600.

Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan harga yang terbentuk saat ini, INDY masih memiliki potensi penguatan sebesar 34-39%. “Itu untuk target sampai akhir tahun,” kata analis lainnya.

Saham batubara lainnya yang memperoleh rekomendasi beli yang cukup kuat adalah BUMI. Mirip dengan INDY, perusahaan yang berada di bawah naungan Bakrie Group ini juga banyak melakukan corporate action. Sehingga sampai akhir tahun sahamnya ditargetkan akan bergerak menuju Rp 4.800. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar