Jumat, 29 April 2011

Pendapatan Bunga Dorong Laba BII Naik Jadi Rp150 M

INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) mencatat laba bersih sebesar Rp150 miliar pada kuartal pertama 2011 dibandingkan Rp208 miliar pada periode yang sama tahun 2010.

Demikian dikutip dari keterangan resmi perseroan, Jumat (29/4). Secara kuartalan, laba bersih Bank meningkat sebesar 227% dibandingkan dengan Rp46 miliar pada kuartal keempat 2010.

Ridha Wirakusumah, Presiden Direktur dan CEO BII mengatakan BII dapat meraih kembali momentum pertumbuhan. Investasi kami pada ekspansi jaringan, infrastruktur Teknologi Informasi (TI) dan juga human capital telah membangun landasan yang kokoh bagi BII untuk fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Untuk pendapatan bunga bersih BII naik sebesar 21% (YoY) dari Rp809 miliar pada Maret 2010 menjadi Rp975 pada Maret 2011. Meskipun terjadi kompetisi yang ketat pada industri perbankan, BII dapat menjaga Marjin Bunga Bersih (NIM) sebesar 5,67% dibandingkan dengan 6,26% pada Maret 2010.

Pendapatan operasional lainnya (fee based income) per 31 Maret 2011 naik sebesar 24% menjadi Rp586 miliar dibandingkan dengan Rp474 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Total pendapatan operasional lainnya per 31 Maret 2011 telah mencapai 38% dari pendapatan operasional bruto. Fee based income BII terutama berasal dari peningkatan fee dari corporate deals, transaksi tresuri, kartu kredit, trade finance, remittance dan fee jasa perbankan lainnya.

Biaya overhead meningkat sebesar 29% dari Rp820 miliar menjadi Rp1.057 miliar mencerminkan ekspansi jaringan Bank dan investasi TI yang signifikan. Pada Maret 2011, Bank memiliki 337 kantor (termasuk cabang Syariah dan luar negeri) dan hampir 1.000 ATM.

Pendapatan Bank sebelum provisi mencapai Rp504 miliar pada kuartal pertama 2011 dibandingkan Rp463 miliar untuk periode yang sama tahun sebelumnya, atau meningkat sebesar 9%. Penerapan implementasi secara penuh dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 dan 55 yang dimulai pada kuartal keempat 2010 dan peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit dikarenakan portofolio WOM pada pembiayaan sepeda motor bekas, telah memberikan dampak pada kinerja kuartal pertama Bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar