Jumat, 29 April 2011

Hemat biaya pokok penjualan, laba bersih KRAS meroket 114%

JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatatkan penurunan pendapatan selama 2010 sebesar 12,16% menjadi Rp 14,86 triliun. Hal tersebut disebabkan penjualan produk baja di dalam negeri selama 2010 merosot 13,48% menjadi Rp 13,25 triliun. Padahal pada tahun 2009 penjualan baja di pasar lokal bisa mencapai Rp 15,32 triliun.

Selain itu, pendapatan KRAS dari real estate dan perhotelan juga turun jadi Rp 192,46 miliar dari sebelumnya yang mencapai Rp 121,75 miliar. Kontribusi pendapatan rekayasa anjlok 30,14% jadi Rp 467,81 miliar.

Tapi untungnya, KRAS masih tertolong dengan menyusutnya beban pokok penjualan yang harus mereka tanggung. Selama 2010, beban pokok pendapatan KRAS hanya Rp 12,62 triliun. Padahal di tahun 2009 beban pokok penjualan KRAS bisa mencapai Rp 15,73 triliun.

Karena itu, laba kotor KRAS meningkat 88,52% menjadi Rp 2,23 triliun. Tak heran hasil laba usaha KRAS juga ikut terangkat sampai 37 kali lipat menjadi sebesar Rp 992,93 miliar.

Karena penghematan dari beban pokok penjualan tersebut hasil laba bersih KRAS juga terangkat 114,82% jadi Rp 1,06 triliun. Pendapatan lain-lain KRAS justru turun menjadi Rp 394,22 miliar. Bandingkan dengan pendapatan lain-lain KRAS selama 2009 lalu yang mencapai Rp 442,72 miliar.

Penurunan penghasilan lain-lain KRAS terdorong karena mereka tak lagi mendapatkan laba penjualan investasi dan laba penyelesaian kewajiban imbalan kesehatan pasca kerja. Dimana pada pos tersebut sebelumnya KRAS bisa memperoleh Rp 501,58 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar