Senin, 30 Mei 2011

ADMG: Laba bersih 2011 bisa naik 804%

JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) menargetkan pertumbuhan laba bersih mencapai 804% di sepanjang tahun ini. "Laba bersih 2011 diharapkan Rp 339 miliar," kata Richard I Tursadi, Corporate Secretary ADMG. Selama tahun lalu, ADMG mencatatkan laba bersih Rp 37,5 miliar.

Menurut Richard, laba bersih bisa tercapai apabila penjualan ADMG meningkat dan beban perusahaan bisa ditekan. Perusahaan yang bergerak di industri kain ban ini menargetkan pendapatan bersih 2011 senilai Rp 4,5 triliun, atau naik 24% dari pendapatan 2010.

Demi memenuhi target itu, ITMG mengalokasikan dana US$ Rp 17,5 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. "Dana itu akan untuk menambah kapasitas produksi etoksilat dan debotlenecking plant EG-2," ujar Richard tanpa menyebutkan berapa penambahan kapasitasnya.

Saat ini kapasitas produksi etoksilat sebanyak 29.000 ton per tahun. ADMG juga akan menambah kapasitas produksi serat polyester sebanyak 120 ton per hari. Penambahan kapasitas akan terealisasi di kuartal kedua ini. ADMG telah memiliki dua pabrik serat polyester berkapasitas produksi 85.750 ton per tahun.

Pada kuartal pertama tahun ini, ADMG mencatatkan laba bersih Rp 198,4 miliar, tumbuh 296,8% daripada periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian kinerja keuangan di kuartal pertama ditopang peningkatan volume penjualan sebesar 21%. Faktor pendorong lainnya adalah kenaikan harga jual rata-rata produk ADMG sebesar 35%. "Meski harga bahan baku naik, peningkatannya tak sebesar kenaikan harga jual barang jadi," ujar Richard.

Selain itu, ADMG siap menekan biaya-biaya, salah satunya membangun pembangkit listrik sendiri. Proyek pembangkit listrik ini sudah dimulai sejak tahun lalu dan diperkirakan rampung tahun ini. "Proyek power plant saat ini sudah memasuki tahap akhir. Rencananya pembangkit akan mulai beroperasi pada Juli 2011," ujar Richard.

Beban listrik ADMG selama ini mencapai 10% biaya pokok produksi. Dengan pembangkit sendiri, beban listrik bisa berkurang menjadi 8% terhadap biaya pokok produksi. Sebagai informasi, nilai investasi pembangunan pembangkit listrik ini mencapai US$ 20 juta, yang berasal dari kas internal. Kapasitas pembangkit listrik yang berlokasi di Merak, Banten itu mencapai 2X15 MW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar