Senin, 30 Mei 2011

Sesi Dua: Tiga Sektor Masih Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Koreksi IHSG siang ini dapat berbalik arah pada penutupan nanti, didukungaksi beli pada saham unggulan. Saham konsumer, infrastruktur, dan komoditas, bisa menjadi pilihan investor.

Pada perdagangan Senin (27/5) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tipis 2,723 poin (0,07%) ke level 3.829,655. Sementara indeks LQ 45 saham unggulan naik, 0,152 poin (0,02%) ke level 681,447.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,579 miliar lembar saham, senilai Rp 3,983 triliun dan frekuensi 41.313 kali. Sebanyak 80 saham naik, 120 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Koreksi koreksi bursa siang ini, diwarnai aliran keluar dana asing, dengan transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp34 miliar. Dimana transaksi jual sebesar Rp1,610 triliun dan transaksi beli mencapai Rp1,576 triliun.

Sektor tambang dan properti memimpin koreksi siang ini dengan pelemahan 0,8%. Disusul sektor perkebunan yang turun 0,3%, infrastruktur 0,2% dan aneka industri 0,12%. Sedangkan sektor finansial dan perdagangan masih menahan koreksi lebih lanjut, dengan apresiasi 0,3%. Demikian pula sektor industri dasar, manufaktur dan konsumsi.

Kendati siang ini melemah, IHSG masih dapat berbalik arah dan melanjutkan penguatan hingga penutupan. “Ekspektasi nilai inflasi dan tingkat suku bunga acuan yang positif membawa pengaruh signifikan terhadap pergerakan indeks sepanjang perdagangan awal pekan ini,” kata pengamat pasar modal Gema Merdeka Goeryadi.

Namun, lanjutnya, penguatan ini akan terbatas, mengingat belum kondusifnya kondisi perekonomian global, serta kinerja bursa regional yang pada akhir pekan lalu bergerak fluktuatif,” Penguatan ini akan berada dalam kisaran terbatas 3.800-3.870 poin,” ujarnya.

Dari eksternal, harga komoditas yang masih bergejolak, akan meningkatkan kekhawatiran pasar. Sedangkan dari dalam negeri, suhu politik yang memanas menurunkan kepercayaan investor asing untuk menempatkan dananya di Indonesia. "Meski secara fundamental ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh lebih baik, didukung potensi sumber daya alam dan tingginya tingkat konsumsi ketimbang negara-negara lain," tuturnya.

Di tengah situasi ini, Gema merekomendasikan saham-saham berbasis konsumer, infrastruktur, dan komoditas, “Emiten-emiten ini masih bisa menjadi penopang penguatan IHSG,” ujarnya.

Senada dengan analis Erdhika Sekuritas Robby Haas. Menurutnya, indeks hingga penutupan masih berpeluang menguat, melanjutkan kenaikan akhir pekan lalu. “IHSG memiliki momentum penguatan untuk kembali menguji resistan di 3.875,” katanya.

Beberapa saham yang disarankan adalah Indocement Tunggal Perkasa (INTP) dan Gajah Tunggal (GJTL). “Masih ada potensi penguatan pada saham-saham ini,” tutupnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar