Senin, 30 Mei 2011

Sentimen Penggerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu tercatat melemah 39,83 poin (1,03%) ke level 3832,37, sementara Indeks LQ 45 sepanjang perdagangan minggu lalu ditutup melemah sebesar 10,36 poin (1,52%) ke level 681,29.

Pada pekan lalu, indeks sektoral yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor pertanian yang tercatat ditutup menguat sebesar 47,22 poin (2,01%) ke level 2392,11. Sementara sektor yang mengalami pelemahan terbesar pada minggu lalu adalah sektor macam-macam industri yang ditutup melemah sebesar 33,67 poin (3,04%) ke level 1070,42.

Investor asing pada perdagangan minggu lalu tercatat membukukan akumulasi penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 1,88 triliun terdiri dari akumulasi pembelian sebesar Rp 6,02 triliun dan akumulasi penjualan sebesar Rp 7,90 triliun.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:
  • Senin (23/5/2011), IHSG jatuh 94,499 poin (2,44%) ke level 3.778,454
  • Selasa (24/5/2011), IHSG naik tipis 7,489 poin (0,19%) ke level 3.785,943.
  • Rabu (25/5/2011), IHSG terkoreksi tipis 5,781 poin (0,16%) ke level 3.780,162.
  • Kamis (26/5/2011), IHSG menanjak 34,654 poin (0,91%) ke level 3.814,816.
  • Jumat (27/5/2011), IHSG menguat 17,562 poin (0,46%) ke level 3.832,378.
Sementara Bursa Wall Street di akhir pekan lalu ditutup menguat dalam perdagangan yang sepi. Pada perdagangan Jumat (27/5/2011), indeks Dow Jones bertambah 38,82 poin (0,31%) ke level 12.441,58. Indeks Standard & Poor's 500 tumbuh 5,41 poin (0,41%) ke level 1.331,10 dan Nasdaq naik 13,94 poin (0,50%) ke level 2.796,86.

"Pergerakan IHSG pada perdagangan minggu lalu tampak diwarnai dengan kembali meningkatnya kekhawatiran mengenai krisis utang di Eropa setelah Fitch Rating memangkas rating kredit Yunani tiga tingkat serta peringatan Standard & Poor’s terhadap peringkat utang Italia," ujar Wisnu Karto, analis dari eTrading Securities dalam reviewnya yang dikutip detikFinance, Senin (30/5/2011).

Mengawali perdagangan pekan ini, IHSG diprediksi akan bergerak hati-hati dan cenderung fluktuatif. Investor akan menunggu rilis data inflasi dari BPS pada 1 Juni mendatang. IHSG pada perdagangan Senin (30/5/2011) diprediksi akan bergerak fluktuatif cenderung menguat.

"Pada perdagangan pekan ini, IHSG akan diwarnai oleh rilisnya pengumuman angka inflasi pada bulan Mei oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Selain itu, IHSG juga akan diwarnai oleh listing perdana saham Jaya Agra Wattie pada hari senin (30/5). Sementara itu, saham-saham yang layak diperhatikan pada perdagangan minggu ini antara lain BUMI, ITMG, dan AALI," ujar Wisnu.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
IHSG Jumat (27/5) ditutup naik 17 point (+0.46%) ke level 3,832.38 dengan jumlah transaksi sebanyak 7 juta lot dan nilai transaksi sebanyak Rp3,4 triliun. Hampir seluruh sektor pada perdagangan akhir pekan lalu mengalami penguatan, kecuali sektor Misc-Industry. Tercatat sebanyak 121 saham mengalami penguatan, 85 saham mengalami penurunan, 100 saham tidak mengalami perubahan dan 139 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa pada hari ini a.l. BMRI, SMAR, DSSA, UNTR dan BBNI sementara yang menjadi penarik bursa hari ini a.l. BBCA, INCO, INDF, EXCL dan ASII. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp 274 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah ASII, ITMG, PGAS, BBRI dan BUMI.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG bergerak menguat dengan indikator stochastic dan RSI masih bergerak uptrend, namun periu diwaspadai aksi profit taking melihat candlestick membentuk pola hanging man yang mengindikasikan pola bearish reversal. Pada perdagangan hari ini (30/5), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,797–3,850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. HRUM, UNTR , dan AALI.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (30/5) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.775-3.804 dan resistance 3.848-3.864. Candle IHSG perlahan mulai menapaki penguatannya dimana sebelumnya membentuk candle hampir menyerupai white marubozu, di akhir pekan masih menguat dengan membentuk hammer. Tetapi, kali ini hammer yang terbentuk ialah hanging man yang menggambarkanmulai tertahannya minat kekuatan daya beli untuk mendorong harga ke atas. Kekuatan daya jual mulai berusaha menekan harga ke bawah. MACD berusaha membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's%R, dan Stochastic reversal dan berusaha bergerak menuju area overbought. IHSG yang secara perlahan naik belum sepenuhnya didukung dengan volume. Meski asing sudah dalam posisi nett buy namun, masih rawan untuk profit taking apalagi belum ada sentimen positif yang signifikan mengangkat IHSG. Pasar masih wait & see untuk rilis inflasi. Investor tetap mewaspadai bila mulai ada sinyal penurunan.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar