Selasa, 10 Mei 2011

BEI Silahkan BNBR Lakukan Kuasi Reorganisasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kuasi reorganisasi PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) boleh saja dilakukan asal pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK) memungkinkan.

"Kuasi reorganisasi BNBR silahkan saja sepanjang PSAK memungkinkan," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, Selasa (10/5).

Eddy mengatakan, kuasi reorganisasi dilakukan agar perseroan lebih sehat. Defisit pun menjadi lebih ramping. Eddy menuturkan, apabila memang ada sesuatu hal yang tak wajar dilakukan BNBR maka BEI akan meminta penjelasan kepada BNBR. " Kita lihat apakah ada sesuatu pergerakan yang signifikan maka kita akan minta penjelasan," kata Eddy.

Seperti diketahui, ada beberapa emiten yang akan melakukan kuasi reorganisasi antara lain PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Sebelumnya, PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) akan melakukan rencana kuasi reorganisasi dan menyampaikan rencana kuasi reorganisasi kepada Bapepam-LK pada Senin (9/5).

Demikian seperti dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Senin (9/5). Kuasi reorganisasi ini sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum di Indonesia, dalam hal ini PSAK No. 51 dan peraturan Bapepam-LK mengenai kuasi reorganisasi. Kuasi reorganisasi ini bertujuan untuk melakukan restrukturisasi modal Perseroan dengan menghapuskan defisit dan menilai kembali aset berikut kewajiban-kewajibannya, dan akan diwujudkan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham.

Bobby Gafur Umar, Direktur Utama & CEO Perseroan mengatakan, per 31 Desember 2010, BNBR mencatatkan defisit dan selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp38,2 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp27,7 triliun merupakan defisit Perseroan yang diakibatkan oleh kerugian investasi paska krisis tahun 2008 yang lalu.

“Berdasarkan rencana yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya nanti Perseroan akan menempuh dua tahapan, yaitu pertama, secara proporsional mengubah semua nilai nominal saham Perseroan; dan kedua, memperhitungkan serta menyatukan modal disetor tambahan yang saat ini masih terpisah,” kata Bobby.

Atas pelaksanaan rencana ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Juni 2011 mendatang. [cms]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar