Selasa, 10 Mei 2011

Sesi Dua: Pilih Saham Bakrie, Astra dan Bank

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Saham pilihannya berasal dari grup Bakrie, Astra serta sektor perbankan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (10/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 8,32 poin (0,22%) ke level 3.793,773. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik terbatas 1,85 poin (0,27%) ke angka 676,243.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 6,240 miliar lembar saham, senilai Rp2,647 triliun dan frekuensi 86.757 kali. Sebanyak 107 saham menguat, sedangkan 99 saham melemah dan 94 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, justru diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp384,4 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp440,4 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp824,8 miliar.

Mayoritas sektor mendukung penguatan indeks. Sektor perkebunan memimpin kenaikan 0,91%, disusul aneka industri 0,74%, keuangan 0,42%, konsumsi 0,36%, manufaktur 0,35%, properti 0,17%, dan pertambangan 0,08%. Hanya tiga sektor yang melemah, infrastruktur 0,42%, industri dasar 0,07% dan perdagangan 0,02%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, pergerakan indeks saham hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.756 dan resistance 3.815,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/5).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh kenaikan harga komoditas. Semalam, pelemahan dolar AS terjadi akibat kenaikan harga komoditas terutama minyak mentah dunia yang naik 3% ke atas US$100 per barel. “Kondisi itu menjadi katalis penguatan indeks domestik,” ujar Cece.

Di sisi lain, saham-saham di grup Bakrie kembali jadi penggerak market. Selain faktor Vallar Plc yang akan menambah kepemilikan sahamnya di saham BUMI dan saham grup Bakrie lainnya, juga karena faktor penghapusbukuan kerugian BNBR di kuartal sebelumnya. “Karena itu, tidak akan membebani pendapatan emiten untuk kuartal berikutnya,” tutur Cece.

Pada saat yang sama, indeks juga ditopang oleh emiten-emiten yang sudah mendekati masa cum dividen seperti AALI dan ASII. Apalagi, harga Crude Palm Oil (CPO) juga mengalami kenaikan ke level RM3267 per ton. “Kenaikan harga minyak dan CPO sangat positif pengaruhnya bagi saham-saham komoditas termasuk sektor batu bara,” paparnya.

Sementara itu, untuk saham-saham perbankan, pasar mengantisipasi pengumuman BI rate pada Kamis (12/5). Menurutnya, beberapa saham perbakan, dalam 4-5 hari terakhir mengalami konsolidasi. “Karena itu, saham-saham di sektor ini juga bakal turut jadi penggerak market,” ucapnya.

Karena itu, Cece merekomendasikan positif saham-saham di grup Bakrie, grup Astra, sektor komoditas batu bara-CPO dan perbankan.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bumi Resources (BUMI), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Bakrie and Brothers (BNBR) dan PT Energi Mega Persada (ENRG). PT Astra Internasional (ASII) dan PT Astra Agro Lestari (AALI).

Lalu, PT Tambang Bukit Asam (PTBA). PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan, buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Cece.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar