Selasa, 10 Mei 2011

Saat ini, BEI tengah memproses ijin IPO Indostreet dan Mina Padi

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin optimistis dengan target kinerjanya tahun ini. Pasalnya, jumlah perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) semakin banyak saja. Sejak awal tahun hingga awal Mei ini saja, sudah ada enam perusahaan yang melantai di BEI. Adapun target BEI di sepanjang 2011 adalah 25 perusahaan yang IPO.

Saat ini, otorias bursa sedang memproses pra-efektif bagi dua perusahaan yang berniat menawarkan saham perdana, yaitu PT Indostreet dan PT Mina Padi Investama.

"Yang sedang kita proses saat ini Indostreet dan Minapadi yang kembali memasukkan proposal," kata Direktur Penilaian Perusahaan Eddy Sugito di Jakarta, Selasa (10/5). Kedua perusahaan ini diperkirakan akan listing pada awal semester dua mendatang.

Lebih lanjut menurut Eddy, Indostreet merupakan perusahaan jasa pendukung untuk kegiatan offshore. "Mereka bidangnya banyak, seperti jasa pengerukan, reklamasi dan ada trasportasi juga untuk offshore. Jadi mereka banyak klien dari perusahaan minyak," jelasnya. Indostreet telah menunjuk Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin emisi untuk hajatan tersebut.

Sementara untuk Mina Padi, BEI kembali memproses setelah tahun lalu Bapepam LK membatalkan rencana perusahaan tersebut untuk IPO. "Sepertinya urusan admistrasi mereka sudah selesai," tutur Eddy.

Urusan admistrasi yang dimaksud adalah ketika Mina Padi tersangkut ricuh IPO Krakatau Steel Tbk (KRAS). Mina Padi merupakan satu dari lima pembeli saham yang berasal dari perusahaan efek terafiliasi. Total jumlah saham lima broker itu sebanyak 980 ribu saham atau 0,03% dari total saham yang dijual.

Pada 13 Desember lalu, Bapepam mengumumkan pelanggaran dalam penjatahan saham KRAS. Terdapat pelanggaran terkait aturan pasar modal nomor IX. A. 7. yang melarang pembelian ganda dan penjatahan kepada pihak penjamin emisi, agen penjual, serta pihak yang terafiliasi.

Selain kedua perusahaan ini, ternyata BEI pun telah meluluskan pra efektif bagi PT Bahtera Internasional dan PT Visi Asia Media. Saat ini keduanya tengah memproses ijin di Bapepam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar